digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sejak dirilis pada 2018 oleh pemerintah Indonesia, Internet of Things (IoT) telah menjadi suatu fenomena baru dalam revolusi industri nasional. Revolusi industri 4.0 menandakan perubahan sistematik dalam kehidupan manusia terutama perindustrian Indonesia yang didorong dalam konvergensi inovasi digital dan kehidupan manusia. Automasi menjadi sebuah inovasi yang mengurangi aktivitas berulang menyebabkan efisiensi waktu dan tenaga. Hal ini tentu akan berdampak baik bagi ekonomi industri yang ada di Indonesia. Pada penulisan ini, penulis merancang bisnis manufaktur teknologi implementasi dari IoT dengan harapan mampu menyelesaikan kebutuhan automasi untuk perusahaan dan perumahan agar dapat mengikuti era revolusi industri 4.0 mengurangi kegiatan yang bersifat berulang dan mampu memantau penggunaan daya listrik sehingga pengguna dapat mengefisiensikan pemakaian dan biaya listrik dengan mengembangkan produk automasi sesuai kebutuhan pasar. Dalam studi ini menggunakan 2 metode pengumpulan data yaitu metode kuantitatif sebagai riset pasar mengetahui kebutuhan pasar dan metode kualitatif untuk test hasil prototipe. Pada penulisan proyek akhir ini menggunakan lowfidelity prototipe yang bertujuan untuk mengefisiensikan biaya dan menghemat waktu dalam membuat prototipe. Adapun hasil yang kami peroleh setelah memproses pengumpulan data adalah lebih dari 74% masyarakat Indonesia setuju terkait efisiensi penggunaan daya listrik yang bertujuan salah satunya untuk menghemat tagihan atau membeli token listrik. Adapun kriteria produk yang dapat mengefisiensikan penggunaan energi adalah: sistem yang mampu mengefisienkan penggunaan energi, fleksibel, aman, dan memiliki ketahanan produk yang baik. Berdasarkan dari hasil tes prototipe yang didapatkan melalui wawancara bersama 2 orang pembisnis dibidang elektronika dan komunikasi, dan 1 orang peneliti bidang telekomunikasi hasil yang didapatkan adalah konsep dari prototipe telah memenuhi standar minimal dari yang dibutuhkan. Dengan telah dilaksanakannya beberapa riset dan melihat hasil tes terhadap prototipe. Kami mendapatkan informasi yang penting dalam merencanakan strategi pembuatan produk yang baru dimana hal yang pertama adalah mengetahui kebutuhan pasar dan yang kedua adalah dengan membuat perancangan strategi yang efisien dimana strategi tersebut memiliki langkahlangkah, pembagian tugas yang jelas, target yang terukur, dan tentunya strategi yang bersifat fleksibel sehingga bisa dengan cepat untuk beradaptasi dengan keadaan yang terjadi di lapangan.