ABSTRAK Rania Hana Rafifa Lumban Gaol
PUBLIC TINI SUPARTINI
COVER Rania Hana Rafifa Lumban Gaol
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Rania Hana Rafifa Lumban Gaol
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Rania Hana Rafifa Lumban Gaol
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Rania Hana Rafifa Lumban Gaol
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Rania Hana Rafifa Lumban Gaol
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Rania Hana Rafifa Lumban Gaol
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Rania Hana Rafifa Lumban Gaol
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman asal India yang saat ini banyak ditemukan
di negara-negara tropis maupun subtropis di dunia. Daun kelor sering dimanfaatkan sebagai
antikanker, antimikroba, anti-inflamasi, antioksidan, dan antidiabetes dikarenakan kandungan
senyawa bioaktif yang tinggi. Perlakuan awal fermentasi substrat padat oleh Aspergillus niger
merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mendegradasi struktur rekalsitrans
lignoselulosa dinding sel daun yang mengikat senyawa polifenol. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan waktu fermentasi optimum bagi jamur Aspergillus niger agar dapat meningkatkan
konsentrasi senyawa polifenol dalam ekstrak daun kelor. Pengambilan data penurunan kadar
lignoselulosa, perolehan ekstrak, kandungan senyawa flavonoid total, dan kandungan senyawa
fenolik total dilakukan pada variasi waktu fermentasi 0, 1, 3, 5, dan 7 hari. Perolehan ekstrak
tertinggi diperoleh pada fermentasi hari ke-5, yaitu 17,34%. Hasil ekstrak daun kelor kemudian
dianalisis kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, aktivitas antioksidan, aktivitas
antimikroba, dan konsentrasi senyawa kaempferol. Kandungan fenolik dan flavonoid total ekstrak
daun kelor pada fermentasi hari ke-5 secara berturut-turut adalah 362,51 mg GAE/g ekstrak dan
132,83 mg QE/ g ekstrak. Nilai ????????!" aktivitas antioksidan paling rendah diperoleh pada fermentasi
hari ke-5, yaitu 40,61 ppm. Ekstrak daun kelor menunjukkan aktivitas antimikroba pada bakteri
gram positif B. subtilis dan S. aureus, serta bakteri gram negatif E. coli. Fermentasi substrat padat
dengan jamur Aspergillus niger dapat meningkatkan konsentrasi senyawa kaempferol sebanyak
54,23%. Berdasarkan analisis korelasi, ditunjukkan bahwa kandungan fenolik total pada ekstrak
berpengaruh signifikan terhadap aktivitas antioksidan.