digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Rania Hana Rafifa Lumban Gaol
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Rania Hana Rafifa Lumban Gaol
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Rania Hana Rafifa Lumban Gaol
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Rania Hana Rafifa Lumban Gaol
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Rania Hana Rafifa Lumban Gaol
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Rania Hana Rafifa Lumban Gaol
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Rania Hana Rafifa Lumban Gaol
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

Kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman asal India yang saat ini banyak ditemukan di negara-negara tropis maupun subtropis di dunia. Daun kelor sering dimanfaatkan sebagai antikanker, antimikroba, anti-inflamasi, antioksidan, dan antidiabetes dikarenakan kandungan senyawa bioaktif yang tinggi. Perlakuan awal fermentasi substrat padat oleh Aspergillus niger merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mendegradasi struktur rekalsitrans lignoselulosa dinding sel daun yang mengikat senyawa polifenol. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu fermentasi optimum bagi jamur Aspergillus niger agar dapat meningkatkan konsentrasi senyawa polifenol dalam ekstrak daun kelor. Pengambilan data penurunan kadar lignoselulosa, perolehan ekstrak, kandungan senyawa flavonoid total, dan kandungan senyawa fenolik total dilakukan pada variasi waktu fermentasi 0, 1, 3, 5, dan 7 hari. Perolehan ekstrak tertinggi diperoleh pada fermentasi hari ke-5, yaitu 17,34%. Hasil ekstrak daun kelor kemudian dianalisis kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, aktivitas antioksidan, aktivitas antimikroba, dan konsentrasi senyawa kaempferol. Kandungan fenolik dan flavonoid total ekstrak daun kelor pada fermentasi hari ke-5 secara berturut-turut adalah 362,51 mg GAE/g ekstrak dan 132,83 mg QE/ g ekstrak. Nilai ????????!" aktivitas antioksidan paling rendah diperoleh pada fermentasi hari ke-5, yaitu 40,61 ppm. Ekstrak daun kelor menunjukkan aktivitas antimikroba pada bakteri gram positif B. subtilis dan S. aureus, serta bakteri gram negatif E. coli. Fermentasi substrat padat dengan jamur Aspergillus niger dapat meningkatkan konsentrasi senyawa kaempferol sebanyak 54,23%. Berdasarkan analisis korelasi, ditunjukkan bahwa kandungan fenolik total pada ekstrak berpengaruh signifikan terhadap aktivitas antioksidan.