digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2022 TA PP LAURENSIUS RIVIAN 1.pdf ]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Saat ini, kabel ties dapat digunakan dalam aplikasi apapun. Dalam kasus ini, kabel ties dipilih sebagai alternatif tren untuk mengikat bungkus makanan plastik sekali pakai karena harganya yang cukup terjangkau, mudah digunakan, dan memiliki performa mengikat yang sangat baik, dibandingkan dengan fastener sejenis. Kabel ties yang awalnya didesain untuk kebutuhan jangka panjang, disalahgunakan sebagai pengikat sekali pakai temporer. Padahal, kabel ties memiliki dampak lingkungan yang buruk karena material Nylon 6/6 yang umumnya digunakan, seperti proses manufaktur yang menggunakan sumber daya yang melimpah dan menghasilkan gas berbahaya, skenario penggunaan yang tidak efektif secara utilisasi material, dan sulitnya didaur ulang karena karakteristik material Nylon 6/6. Sedangkan, terdapat masalah yang cukup serius terhadap sampah plastik yang umumnya digunakan oleh bisnis FNB, terlebih Indonesia merupakan negara ke-2 sampah plastik terbanyak di dunia, dan dari seluruh produksi sampah, hanya 10-15% sampah yang dapat didaur ulang. Padahal sebagian besar plastik yang terbuang berjenis PET dan PP yang memiliki tingkat daur ulang tinggi, namun terkendala dalam proses upcycling dan sortir yang sulit. Dari peluang tersebut, sampah plastik PET dan PP yang juga umumnya berbentuk silinder dapat dimanfaatkan menjadi pengikat bungkus sekali pakai. Studi kasus yang cocok adalah kedai kopi, karena salah satu bisnis yang cukup sering menggunakan kabel ties sebagai pengikat untuk online delivery, menghasilkan jenis sampah plastik yang cenderung tidak beragam yang umumnya berbentuk silinder, dan bisnis kedai kopi yang saat ini berkembang dengan pesat.