Di Indonesia, minyak bumi, gas bumi, dan batubara masih menjadi penyumbang sumber energi terbesar.
Industri hulu minyak dan gas bumi bertanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan energi dengan memproduksikan minyak dan gas bumi. Pertamina, sebagai perusahaan energi nasional terbesar memiliki beberapa anak perusahaan hulu migas yang memproduksikan minyak dan gas seperti Pertamina EP. Zona 7 sebagai bagian dari Pertamina EP memiliki masalah kekurangan pasokan gas untuk memenuhi permintaan pembeli di area sekitar. Di sisi lain, aktifitas eksplorasi di R field sukses menemukan beberapa potensi lapisan gas dan satu potensi lapisan minyak. Penemuan ini diharapkan dapat mengisi kebutuhan pasokan energi di area ini. Namun, sejak ditemukan di tahun 2019 hingga kini (2022), tidak ada aktifitas pengembangan di R field. Sehingga potensi yang tidak terkembangkan di R field menjadi sebuah isu.
Tujuan penulisan tulisan ini adalah untuk menentukan akar masalah penyebab tidak dikembangkannya
potensi di R field, dan melakukan analisis pengambilan keputusan untuk menentukan alternatif terbaik yang akan diimplementasikan di R field. Beberapa metode akan digunakan dalam menentukan akar masalah, menciptakan alternatif, dan menemukan solusi.
Riset ini mengikuti metode pemecahan masalah enam langkah. Diawali dengan analisis SWOT untuk
menjabarkan analisis situasi bisnis dan metode Kepner-Tregoe untuk menentukan akar masalah. Lalu dilanjutkan dengan metode Value Focused Thinking untuk menentukan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Kemudian, brainstorming akan dilakukan untuk menemukan alternatif-alternatif solusi. Alternatif-alternatif tersebut akan divalidasi menggunakan simulasi reservoir dinamis dan menghasilkan peramalan produksinya. Metode SMART dan perbandingan parameter keekonomian dengan model PSC akan dilakukan untuk menentukan solusi terbaik. 9 alternatif solusi yang didapatkan dari brainstorming kemudian disaring dengan Metode SMART menjadi 4 alternatif terbaik. 1 skenario do nothing, 2 skenario pengembangan lapisan minyak, dan 1 skenario pengembangan lapisan gas. Dari perhitungan parameter keuntungan dengan PSC model, didapatkan hanya 1 skenario yang menguntungkan yaitu pengembangan lapisan minyak dengan sumur yang sudah ada, tanpa tambahan ssumur pemboran.
Maka, scenario ini akan menjadi rekomendasi final untuk diimplementasikan di R field. Dibandingkan
pengembangan lapisan gas di R field yang dinyatakan sebagai penemuan lapangan gas, pengembangan lapisan minyak menghasilkan keuntungan lebih baik dan layak untuk diimplementasikan. Kesimpulan ini adalah sebuah produk dari pendekatan komprehensif dari aspek bawah permukaan dan studi fasilitas permukaan hingga pertimbangan keekonomian (keuntungan) yang seharusnya dilakukan lebih awal pada saat akhir fasa eksplorasi R field. R field yang dinyatakan sebagai lapangan gas ternyata akan menghasilkan keuntungan lebih baik untuk perusahaan bila dikembangkan lapisan minyaknya.