digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pemodelan sistem vakum pada tanah lempung lunak menggunakan program elemen hingga merupakan hal yang biasa dilakukan oleh konsultan saat menemukan masalah stabilitas atau penurunan tanah berlebih di suatu kawasan. Program elemen hingga yang sering digunakan dalam analisis yaitu PLAXIS, karena pemodelan yang cukup sederhana. Tetapi, pendekatan yang digunakan dalam program PLAXIS tidak sesuai dengan kondisi aktual sistem vakum. Sistem vakum umumnya memberikan tekanan air pori negatif pada tanah sehingga terjadi suction, sedangkan PLAXIS menggunakan konsep water level reduction. Hal ini membuat kurangnya keakuratan model dalam menggambarkan sistem vakum di lapangan. Program elemen hingga ABAQUS dapat memodelkan kondisi sistem vakum di lapangan secara real dengan memberikan tekanan air pori negatif pada model, sehingga dapat menghasilkan gambaran perbaikan tanah di lapangan secara akurat. Penelitian dimulai dengan back-analysis model axisymmetric dengan data monitoring lapangan (settlement plate dan N-SPT). Setelah itu dilanjutkan dengan pemodelan single-drain dan multi-drain plane strain dengan persamaan ekuivalensi permeabilitas Indraratna (1997), Tran-Mitachi (2007), dan Kim-Lee (1996). Persamaan ekuivalensi Indraratna memberikan hasil pendekatan yang paling baik dalam penelitian ini. Analisis yang dilakukan dalam penelitian mencakup distribusi tekanan vakum di PVD, durasi optimum sistem vakum, perubahan void ratio terhadap beban, dan pergerakan lateral sistem vakum. Hasil dari penelitian menunjukan tekanan vakum berkurang secara linear dengan adanya penambahan kedalaman dan terdapat durasi optimum vakum yang ditunjukan dengan pergerakan peningkatan tekanan vakum yang asimtotik terhadap suatu nilai. Penelitian ini juga menghasilkan suatu persamaan yang menggambarkan besaran reduksi void ratio terhadap derajat konsolidasi perbaikan tanah.