COVER.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Kresna Rahayu
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Alat Pelindung Diri (APD) bekas pakai berpotensi menimbulkan kontaminasi
silang ke tenaga medis atau anggota keluarga pasien. Tindakan pembersihan dan
dekontaminasi manual tidak selalu dapat menghilangkan kontaminasi pada
permukaan benda secara memadai. Maka dari itu, dibuat alat ozone-attached
portable container (dua jenis kontainer). Sebelum diaplikasikan di lapangan, perlu
dipastikan bahwa alat tersebut dapat melakukan proses dekontaminasi dengan baik.
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan performa ozonisasi ozone-attached
portable container terbaik untuk proses dekontaminasi. Variabel bebas penelitian
ini yaitu isi kontainer (kapasitas setengah dan penuh), waktu kontak ozon (10, 15,
dan 20 menit), serta posisi sampel (rak atas dan bawah untuk kontainer pertama dan
rak atas, tengah, dan bawah untuk kontainer kedua). Kontrol positif berupa face
shield terkontaminasi Escherichia coli yang telah disterilisasi menggunakan
alkohol 70% dan kontrol negatif tanpa sterilisasi. Pada kontainer pertama,
persentase reduksi log jumlah koloni bakteri pada kapasitas setengah, waktu kontak
10 menit (posisi atas dan bawah) sebesar -9,76% dan -8,44% dari log jumlah koloni
kontrol negatif; 15 menit (-5%; 19,08%), 20 menit (27,06%; 23,74%), sedangkan
pada kapasitas penuh, waktu kontak 10 menit (-8,74%; -4,28%), 15 menit (25,57%;
25,66%), dan 20 menit (20,15%; -0,74%). Pada kontainer kedua, persentase reduksi
log jumlah koloni bakteri pada kapasitas setengah, waktu kontak 10 menit (posisi
atas, tengah, dan bawah) sebesar 2,04%; 5,1%; dan 4,72%; 15 menit (4,2%;
35,14%; 4,88%), 20 menit (-8,45%; -3,3%; 19,5%), sedangkan pada kapasitas
penuh, 10 menit (3,03%; 5,81%; 8,43%), 15 menit (36,29%; 9,56%; 17,98%), dan
20 menit (-6,06%; -7,21%; -7,62%). Persentase reduksi log jumlah koloni bakteri
kontrol positif sebesar 72,12%. Semakin tinggi persentase reduksi log jumlah
koloni bakteri maka semakin efektif performa ozonisasi. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah performa ozonisasi terbaik pada kontainer pertama yaitu pada
kapasitas setengah di rak atas dengan waktu kontak ozon 20 menit, sedangkan pada
kontainer kedua pada kapasitas penuh di rak atas dengan waktu kontak ozon 15
menit.