digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sanggita Alfat Rahmadani
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

COVER Sanggita Alfat Rahmadani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Sanggita Alfat Rahmadani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Sanggita Alfat Rahmadani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Sanggita Alfat Rahmadani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Sanggita Alfat Rahmadani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Sanggita Alfat Rahmadani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Sanggita Alfat Rahmadani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Sanggita Alfat Rahmadani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Konsentrasi Particulate Matter (PM2.5) di wilayah Jakarta umumnya selalu meningkat pada saat malam hari. Penelitian sebelumnya menunjukkan peningkatan konsentrasi PM2.5 malam hari ketika musim dingin berkaitan dengan radiasi permukaan akibat tutupan awan yang menyebabkan melemahnya pendinginan radiasi permukaan. Ketika musim dingin, tutupan awan umumnya didominasi jenis tutupan awan stratiform, sedangkan di Indonesia jenis tutupan awan pada musim hujan lebih bervariasi dari ketiga level ketinggian (rendah, menengah, tinggi). Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dianalisis apakah radiasi permukaan akibat tutupan awan juga memberikan dampak terhadap konsentrasi PM2.5 untuk jenis awan yang berbeda pada musim hujan di wilayah tropis. Dalam penelitian ini digunakan data konsentrasi PM2.5, data tutupan awan dari European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF) ERA5 dan Himawari-8, data surface net thermal radiation (STR) dan surface thermal radiation downwards (STRD), data kecepatan angin dan data Radiosonde dari Stasiun Meteorologi Soekarno Hatta. Hasil penelitian ini menunjukkan, peningkatan konsentrasi PM2.5 dengan laju tertinggi terjadi ketika kondisi atmosfer stabil dan terdeteksi inversi suhu pada ketinggian <200 m yang diduga dipicu oleh pendinginan radiasi permukaan akibat rendahnya downward longwave radiation yang dipancarkan awan pada malam hari. Sementara, penurunan konsentrasi PM2.5 dengan laju tertinggi terjadi ketika tutupan awan di level rendah dan menengah pada malam hari lebih dari 40% yang diduga dipicu oleh pemanasan radiasi permukaan akibat banyaknya tutupan awan.