digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Muhammad Riza
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 1 Muhammad Riza
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 2 Muhammad Riza
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 3 Muhammad Riza
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 4 Muhammad Riza
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 5 Muhammad Riza
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

PUSTAKA Muhammad Riza
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

Di Teluk Jakarta bermuara 13 sungai yang berasal dari Jakarta, Banten, dan Bekasi. Sungai-sungai inilah yang diindikasi merupakan sumber dari penyebaran sampah laut yang berasal dari daratan. Selain itu, di utara Teluk Jakarta terdapat gugusan Kepulauan Seribu yang sering mendapat imbas pencemaran sampah laut. Untuk itu penelitian ini bertujuan memperkirakan sumber sampah plastik dan jumlah sampah plastik terdampar di Kepulauan Seribu selama tahun 2018 dengan menggunakan pemodelan hidrodinamika 3-Dimensi dan trajektori. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan model hidrodinamika Regional Ocean Modelling System (ROMS). Diperoleh nilai korelasi elevasi di Stasiun Sunda Kelapa, Teluk Jakarta hasil model terhadap data observasi pasang surut (pasut) dari Badan Informasi Geospasial (BIG) yang sebesar 95,03% dengan Root Mean Square Error (RMSE) sebesar 9,1 cm. Kecepatan rata-rata bulanan arus permukaan laut yang mengarah ke timur-timur laut pada bulan Januari dan Februari 2018. Dengan kecepatan rata-rata maksimum terjadi pada bulan Januari sebesar 0,32 m/s. Kecepatan rata-rata bulanan arus permukaan laut mulai berubah arah pada bulan Maret ke utara dengan kecepatan rata-rata sebesar 0,26 m/s. Pada saat musim timur arus permukaan rata-rata bulanan bergerak ke barat dengan kecepatan ratarata sebesar 0,27 m/s, sedangkan pada musim barat kembali arus permukaan bergerak ke barat-barat laut dengan kecepatan rata-rata sebesar 0,25 m/s. Dari hasil model trajektori diperoleh informasi bahwa sampah plastik yang terdampar di Pulau Pramuka paling banyak terjadi pada tahun 2018 berasal dari Sungai Cengkareng sebesar 4 ton. Sampah Plastik yang terdampar di Pulau Pari paling banyak terjadi pada bulan November sebesar 4,2 ton yang diperkirakan berasal dari Sungai Cisadane, Banjir Kanal Barat, Muara Angke, Cakung, Blencong, Banjir Kanal Timur, Cikarang, Keramat, dan Citarum. Di Kepulauan Seribu menunjukkan penurunan jumlah sampah plastik mulai dari Pulau Bidadari ke Pulau Pramuka (ke utara) dengan jumlah sampah plastik terdampar dominan berasal dari Sungai Cengkareng.