Di Teluk Jakarta bermuara 13 sungai yang berasal dari Jakarta, Banten, dan Bekasi.
Sungai-sungai inilah yang diindikasi merupakan sumber dari penyebaran sampah
laut yang berasal dari daratan. Selain itu, di utara Teluk Jakarta terdapat gugusan
Kepulauan Seribu yang sering mendapat imbas pencemaran sampah laut. Untuk itu
penelitian ini bertujuan memperkirakan sumber sampah plastik dan jumlah sampah
plastik terdampar di Kepulauan Seribu selama tahun 2018 dengan menggunakan
pemodelan hidrodinamika 3-Dimensi dan trajektori.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan model hidrodinamika
Regional Ocean Modelling System (ROMS). Diperoleh nilai korelasi elevasi di
Stasiun Sunda Kelapa, Teluk Jakarta hasil model terhadap data observasi pasang
surut (pasut) dari Badan Informasi Geospasial (BIG) yang sebesar 95,03% dengan
Root Mean Square Error (RMSE) sebesar 9,1 cm. Kecepatan rata-rata bulanan arus
permukaan laut yang mengarah ke timur-timur laut pada bulan Januari dan Februari
2018. Dengan kecepatan rata-rata maksimum terjadi pada bulan Januari sebesar
0,32 m/s. Kecepatan rata-rata bulanan arus permukaan laut mulai berubah arah pada
bulan Maret ke utara dengan kecepatan rata-rata sebesar 0,26 m/s. Pada saat musim
timur arus permukaan rata-rata bulanan bergerak ke barat dengan kecepatan ratarata
sebesar 0,27 m/s, sedangkan pada musim barat kembali arus permukaan
bergerak ke barat-barat laut dengan kecepatan rata-rata sebesar 0,25 m/s.
Dari hasil model trajektori diperoleh informasi bahwa sampah plastik yang
terdampar di Pulau Pramuka paling banyak terjadi pada tahun 2018 berasal dari
Sungai Cengkareng sebesar 4 ton. Sampah Plastik yang terdampar di Pulau Pari
paling banyak terjadi pada bulan November sebesar 4,2 ton yang diperkirakan
berasal dari Sungai Cisadane, Banjir Kanal Barat, Muara Angke, Cakung,
Blencong, Banjir Kanal Timur, Cikarang, Keramat, dan Citarum. Di Kepulauan
Seribu menunjukkan penurunan jumlah sampah plastik mulai dari Pulau Bidadari
ke Pulau Pramuka (ke utara) dengan jumlah sampah plastik terdampar dominan
berasal dari Sungai Cengkareng.