digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan suatu perusahan yang bergerak di bidang transportasi kereta terbesar di Indonesia. Saat ini, terdapat 9 daerah operasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) di pulai Jawa, yakni Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang, Purwokerto, Yogyakarta, Madiun, Surabaya, dan Jember. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) pada beberapa tahun belakangan ini baru saja menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) terakait dengan kewajiban yang tertuang pada UU No.40 Pasal 74 Tahun 2007 Perusahaan Terbatas (PT). Sesuai dengan tujuan dari program CSR yang baru berjalan pada perusahaan, perusahaan sedang meneliti seberapa besar dampak yang dihasilkan dari investasinya terhadap program CSR. Menurut financial statement dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero) tahun 2017 sampai dengan kuartal 2 tahun 2021, perusahan mengalami permasalahan dalam mengatur pengeluarannya dan menghasilkan profit dengan menggunakan aset yang dimilikinya. Dengan adanya hal ini, perusahaan harus benar-benar memperhitungkan pengeluaran yang mereka lakukan, termasuk investasi pada dana wajib untuk program CSR yang baru dijalankan oleh perusahaan. Menurut unit CSR pada perusahaan, saat ini perusahaan sedang menilai seberapa besar dampak yang dihasilkan dari investasi yang mereka keluarkan untuk program CSR, khususnya pada penelitian ini adalah program Bina Lingkungan untuk Pengolahan Sampah menggunakan lalat Black Soldier. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode dalam beberapa tahapan. Tahapan pertama merupakan analsis eksternal (PESTLE) dan analisis internal (SWOT dan rasio keuangan berupa analisis rasio profitabilitas) dari perusahaan tersebut untuk membantu perusahaan dalam menentukan kelayakan dari investasi yang perusahaan keluarkan untuk program CSR seperti pengolahan sampah menggunakan Black Soldier Fly (BSF). PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dan tentunya perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, wajib mengeluarkan dana investasi untuk program Corporate Social Responsibility (CSR) setiap tahunnya. Mengetahui hal ini, penulis melakukan analisa terhadap pengeluaran perusahaan berupa dana investasi CSR, khususnya untuk program pengelolaan sampah menggunakan lalat Black Soldier, untuk menentukan seberapa besar nilai dampak yang dihasilkan oleh investasi tersebut. Analisa dilakukan dengan menggunakan Social Return on Investment (SROI) ratio. Adapun beberapa tahapan yang akan dilakukan pada penelitian ini seperti analisis pemangku kepentingan, pemetaan dampak, perhitungan nilai dampak, value of input, dan SROI ratio. Hasil dari SROI ratio yang berupa dampak sosial, merupakan nilai yang dapat menentukan seberapa besar nilai yang dihasilkan untuk setiap Rp 1 yang dikeluarkan oleh investasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Implikasi dari nilai dampak yang dihasilkan oleh investasi dana CSR berupa adanya nilai pasti bagi perusahaan dan untuk mengevaluasi dan menentukan seberapa besar dampak dari investasi yang dilakukan oleh perusahaan.