digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Bramana Ajasmara Putra
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Revitalisasi pasar di Indonesia merupakan pedang bermata dua. Di satu sisi, revitalisasi telah meningkatkan kinerja pasar umum satu lantai. Namun di sisi lain hal ini menurunkan kinerja pasar bertingkat. Pasar bertingkat banyak ditinggalkan oleh pelanggan dan penjual setelah revitalisasi. Mengapa demikian? Hal inilah yang akan dibahas dalam tesis ini. Dalam pembahasannya tesis ini tidak memandang pasar sebagai entitas tunggal yang terpisah dari lingkungannya. Akan tetapi tesis ini justru mengkaji hubungan yang terjadi antara pasar dengan entitas-entitas lainnya. Dengan beigini, diharapkan akan muncul sebuah perspektif baru dalam mengatasi permasalahan pasar dan menghasilkan inovasi solusi. Tesis ini tidak berusaha untuk menghadirkan solusi tunggal untuk semua permasalahan yang ada di pasar. Tesis ini juga menyadari akan bagaimana kompleksnya permasalahan-permasalahan tersebut. Oleh karena itu pembahasan hanya akan difokuskan pada ranah arsitektur. Dengan asumsi bahwa faktor-faktor non teknis lainnya seperti pengelolaan dan penegakan aturan-aturan yang berlaku di pasar sudah berjalan dengan baik. Tesis ini terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama merupakan penelusuran mengenai permasalahan-permasalahan yang ada di pasar dan pencarian terhadap masalah utama yang sebenarnya terjadi. Bagian kedua merupakan usulan solusi, yang menerapkan cara mereposisi arsitektur pasar rakyat dengan menerapkan beberapa gagasan utama yang sekaligus juga menjadi kriteria dalam perancangan pasar. Dan bagian ketiga memuat tentang bagaimana contoh implementasi kriteria-kriteria yang ada tersebut dalam sebuah studi kasus yaitu Pasar Anyar di Kota Bandung. Tesis ini menemukan bahwa permasalahan utama pasar berlantai banyak sebenarnya ada pada hubungan pasar dengan entitas lainnya seperti pengguna, arsitektur, dan ruang kota. Baik secara horizontal maupun vertikal, yang mengakibatkan munculnya lingkaran setan yang terus berulang. Untuk mengatasi hal tersebut, tesis ini mengusulkan empat kriteria utama perancangan pasar berlantai banyak yang berlandaskan pendekatan inside-out, dan beyond. Kriteria tersebut meliputi: 1) campuran fungsi; 2) zona tematik; 3) permeabilitas; dan 4) kejelasan teritori. Ke-empat kriteria tersebut kemudian diimplementasikan di Pasar Anyar Kota Bandung yang merupakan pasar dengan tingkat kerawanan paling tinggi terhadap permasalahan dan paling penting untuk direvitalisasi. Pada akhirnya, tesis ini memang berupaya untuk menghadirkan alternatif kriteria desain yang nantinya dapat diterapkan pada setiap perancangan pasar berlantai banyak di seluruh Indonesia. Akan tetapi, perwujudan dari kriteria ini tidaklah terbatas pada bentuk yang ditampilkan dalam tesis ini. Dengan adanya kriteria ini, bukan berarti desain pasar dapat dibuat dengan “generik” dan mengabaikan konteks. Pasar dimanapun berada tentu memiliki keunikannya sendiri, dan seyogyanya harus tetap unik sesuai dengan konteksnya masing-masing. Namun, untuk bisa berfungsi optimal sesuai dengan tujuan untuk menggerakan roda perekonomian, maka diperlukan suatu pedoman yang menjadi acuan dalam pendekatan desain. Dan untuk itulah tesis ini dibuat.