Generasi Milenial dan Generasi Z diprediksi menjadi konsumen baru untuk produk barang mewah secara global. Merek-merek mewah perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang generasi ini mengingat bahwa mereka merupakan generasi yang melek teknologi serta cenderung mencari informasi melalui berbagai media digital. Melihat kondisi tersebut, merek-merek mewah harus mampu menekankan nilai-nilai dari produknya secara mendalam melalui media digital. Nilai-nilai kemewahan yang diinginkan oleh generasi ini diantaranya adalah brand experience, brand authenticity, dan brand attachment. Untuk menekankan nilai-nilai tersebut secara implisit, merek-merek mewah memanfaatkan teknik yang dinamakan dengan digital storytelling. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak Digital Storytelling pada Brand experience, Brand authenticity, dan Brand attachment Merek Mewah untuk mencapai Sikap Konsumen yang diharapkan. Pendekatan eksperimental dilakukan untuk mengeksplorasi bagaimana cerita dari tiga merek mewah (Louis Vuitton, Chanel, dan Dior) dalam video IGTV mempengaruhi konsumen mereka, sebagaimana diwakili oleh 100 sampel. Peneliti menggunkan PLS-SEM sebagai alat dalam mengolah data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan antara digital storytelling dengan brand experience, brand authenticity, dan brand attachment, juga antara brand experience, brand authenticity, dan brand attachment terhadap sikap konsumen yang diharapkan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada kemajuan pasar barang mewah, terutama dalam metode mereka mengelola pertumbuhan pasar, yaitu dengan memanfaatkan teknik digital storytelling sebagai strategi pemasaran mereka di masa mendatang.