digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

UMKM menghadapi berbagai tantangan akibat pandemi COVID-19 antara lain kendala operasional, penurunan pendapatan, dan pengurangan tenaga kerja. Untuk pulih dari kondisi ini, UMKM harus dapat melihat peluang pasar dan menawarkan produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Di Indonesia, di mana populasi masyarakat Muslim sangat besar, dan kebersihan pribadi menjadi perhatian utama semua orang karena adanya pandemic COVID-19, sabun Halal bisa menjadi peluang yang potensial. Saat ini, PT Rumah Inovasi Natura (RIN) dan Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi Institut Teknologi Bandung (RCNN ITB) berkolaborasi untuk hilirisasi 'Sabun Pensuci' sebagai sabun Halal pembersih najis ke pasaran. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kebutuhan target pasar, mengidentifikasi perilaku target pasar dalam membeli sabun, dan merumuskan strategi komunikasi pemasaran terpadu (IMC) untuk Sabun Pensuci yang bertujuan untuk membangun kesadaran konsumen. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder untuk mendukung analisis dengan pendekatan metode campuran. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam, focus group discussion (FGD) dan penyebaran kuesioner survei secara online, sedangkan sumber data sekunder berasal dari jurnal, publikasi, dan artikel penelitian yang berkaitan dengan topik penelitian. Data-data tersebut selanjutnya akan dianalisis dengan analisis tematik, analisis statistik deskriptif, dan analisis rerata komparasi menggunakan SPSS. Penelitian ini menemukan bahwa 1) Dokter hewan, dokter, dan bidang pekerjaan terkait memiliki risiko tinggi terkena najis. 2) Konsumen menunjukkan sikap positif terhadap produk berlabel Halal dan pengetahuan tentang najis. 3) Kegiatan promosi yang paling disukai konsumen adalah diskon, gratis ongkos kirim, dan paket beli satu gratis satu. 4) Media sosial merupakan media informasi dan komunikasi yang paling sering digunakan. 5) Minat konsumen terhadap produk dapat dipengaruhi oleh rekomendasi para ahli, ulama, dan influencer. 6) Konsumen lebih menyukai konten yang informatif dan menghibur. Berdasarkan hasil tersebut, maka target pasar yang diusulkan untuk Sabun Pensuci adalah masyarakat yang bekerja di bidang dokter hewan, dokter, peternakan, rumah potong hewan, pet shop, laboratorium dan restoran yang berisiko tinggi untuk terpapar najis. Perumusan strategi komunikasi pemasaran terpadu yang diusulkan untuk Sabun Pensuci difokuskan pada pemasaran online dan media sosial.