digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TS PP MANGATUR SIRAIT 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2007 TS PP MANGATUR SIRAIT 1-BAB1.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP MANGATUR SIRAIT 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP MANGATUR SIRAIT 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP MANGATUR SIRAIT 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP MANGATUR SIRAIT 1-BAB4A.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP MANGATUR SIRAIT 1-BAB4B.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP MANGATUR SIRAIT 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP MANGATUR SIRAIT 1-BAB6.pdf
File tidak tersedia

Abstrak : Tingkat persaingan perusahaan di abad ke-21 ini semakin ketat sejalan dengan diberlakukannya era perdagangan bebas. Mengantisipasi era persaingan bebas tersebut, banyak perusahaan mulai menata ulang strategi persaingannya dengan melakukan kajian terhadap tujuan strategik perusahaan yang didasarkan atas kebutuhan pasar lokal dan internasional, perbandingan dengan perusahaan yang memiliki kinerja terbaik di dunia, dan melakukan evaluasi yang intens terhadap kompetensi internal perusahaan itu sendiri. Kenyataan saat ini, penyusunan strategi bisnis bagi suatu perusahaan telah berkembang dari suatu bisnis manajemen strategik yang tradisional ke arah suatu sistem manajemen bersifat kontemporer. Sistem manajemen strategik kontemporer memiliki karakteristik yang berbeda dengan sistem manajemen tradisional. Sistem manajemen tradisional hanya berfokus pada sasaran-sasaran yang bersifat keuangan, sedangkan sistem manajemen kontemporer mencakup 4 (empat) perspektif yaitu mencakup perspektif keuangan, proses bisnis internal, customer serta pembelajaran dan pertumbuhan. Berbagai sasaran strategik yang dirumuskan dalam sistem manajemen strategik tradisional tidak koheren antara satu dengan lainnya, sedangkan sasaran strategik yang dirumuskan dalam sistem manajemen kontemporer dirumuskan secara koheren. Sistem manajemen strategik kontemporer yang dimaksud adalah Balanced Scorecard. Balanced scorecard mampu menerjemahkan visi, misi, strategi perusahaan menjadi sasaran dan inisiatif strategik bagi setiap divisi, departemen maupun personal sampai pada level operasional. Hal ini akan memudahkan para eksekutif untuk dapat memonitor dan mengkontrol penerapan strategi dalam perusahaan. Konsep sistem manajemen strategik dengan BSC kemudian diintegrasikan ke dalam suatu kerangka Master Improvement Story (MIS) di dalam suatu model keunggulan organisasi. Kerangka MIS dan model keunggulan organisasi ini diadaptasi dari ide kreatif Vincent Gaspersz. Proyek akhir ini diharapkan dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang ada di dalam perusahaan dengan mengusulkan suatu rancangan dan jadwal implementasi sistem manajemen strategik berbasis Balanced Scorecard dalam kerangka Master Improvement Story di dalam suatu model keunggulan organisasi. Dengan menerapkan hal di atas diharapkan perusahaan dapat memenangkan persaingan di era perdagangan bebas ini dengan tentu saja lewat dukungan dan komitmen kuat mulai dari pimpinan puncak perusahaan sampai segenap karyawan level terendah.