Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Biro Kemitraan Institut Teknologi Bandung bertanggung jawab untuk menyusun
kebijakan, mengelola program kemitraan, mobilitas internasional, serta layanan
mahasiswa internasional. Dalam kegiatan sehari-hari, Biro Kemitraan menghadapi
kendala dalam penyimpanan dokumen yang masih manual dan tidak terintegrasi,
sehingga mengganggu proses pemantauan kemitraan. Selain itu, biro kekurangan
informasi yang diperlukan terhadap aset intelektual ITB untuk pengambilan
keputusan strategis dan berdampak besar, seperti kunjungan internasional. Biro
Kemitraan ingin mengembangkan sistem informasi untuk mengatasi permasalahan
ini, tetapi belum mampu menyampaikan kebutuhan sistem informasi tersebut
kepada Direktorat Pengembangan ITB. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan
strategis sistem informasi pada Biro Kemitraan ITB.
Perencanaan sistem informasi Biro Kemitraan ITB dilaksanakan melalui beberapa
tahapan. Pertama, analisis kondisi internal dengan memetakan objektif strategis,
proses bisnis, dan kondisi aktual IS/IT. Kedua, analisis kondisi eksternal dengan
menganalisis rantai nilai eksternal, PEST, dan benchmark divisi kemitraan lainnya.
Ketiga analisis kebutuhan sistem informasi dengan analisis SWOT untuk
merangkum posisi Biro Kemitraan dalam memenuhi tujuan objektif, analisis
TOWS untuk merancang inisiatif strategis, analisis faktor kunci keberhasilan, dan
pengelompokkan sistem informasi, dan prioritisasi sistem informasi dilakukan
menggunakan McFarlan Grid.
Hasil yang didapatkan adalah terdapat 12 objektif strategis yang ingin dicapai oleh
Biro Kemitraan, lalu diturunkan menjadi 23 inisiatif strategis yang menjadi cara
dalam pencapaian objektif tersebut. Lalu, didapatkan 79 faktor kunci keberhasilan
yang diturunkan menjadi 88 kebutuhan sistem dan informasi. Kebutuhan sistem dan
informasi dikelompokkan menjadi 17 sistem informasi yang dibutuhkan. Setelah
analisis gap, Biro Kemitraan ITB perlu mengembangkan dan merancang 12 sistem
informasi, dengan 9 sistem merupakan Sistem Informasi Manajemen dan 3 sistem
merupakan Sistem Pendukung Keputusan.