BAB 1 Dito Fauzi Winanda
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
BAB 2 Dito Fauzi Winanda
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
BAB 3 Dito Fauzi Winanda
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
BAB 4 Dito Fauzi Winanda
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
BAB 5 Dito Fauzi Winanda
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi fenomena pengangkatan minyak dari
dalam pori dengan menggunakan microfluidic test kit yang dirancang sendiri. Sebuah
micromodel chip buatan sebagai representasi batuan berpori telah dibuat dengan desain
struktur pori seragam dan terbuat dari bahan PMMA (Polymethyl Methacrylate).
Micromodel chip yang dibuat memiliki porositas 27,8% serta permeabilitas 2,7 Darcy.
Dengan menggunakan alat test kit microfluidic tersebut, penelitian ini telah
menginvestigasi bagaimana pengaruh injeksi Low Salinity Water (LSW) dengan ion
divalen MgCl2 2.000 ppm serta bagaimana pengaruh penambahan surfaktan anionik,
linear alkylbenzene sulfonate yang dicampur dengan kosurfaktan nonionik
nonylphenol ethoxylate (NP-10) terhadap perolehan minyak. Injeksi LSW dan larutan
surfaktan tersebut dilakukan dengan variasi tahap injeksi, laju injeksi serta konsentrasi
larutan surfaktan yang berbeda. Citra visual selama proses injeksi direkam, yang
menjadi kelebihan pengujian dinamik menggunakan microfluidic test kit ini dibanding
coreflooding konvensional.
Dari penelitian ini terindikasi bahwa pemilihan ion yang terkandung pada LSW
berpengaruh terhadap keberhasilan injeksi LSW. Penurunan laju injeksi surfaktan dari
50?L/min ke 20 ?L/min dapat meningkatkan perolehan minyak dari 1,27% menjadi
4,29%. Perolehan minyak juga lebih tinggi pada injeksi larutan surfaktan yang
menghasilkan tegangan antar muka sistem yang lebih rendah berdasarkan hasil
perhitungan tegangan antar muka yang diperoleh dari persamaan Chun-Huh dan Ghosh
dari uji Winsor. Dari seluruh skenario injeksi yang dilakukan pada penelitian ini,
peningkatan perolehan minyak tertinggi sebesar 26,87% OOIP diperoleh dengan
menginjeksi larutan surfaktan langsung pada tahap sekunder tanpa melakukan injeksi
LSW sebelumnya.