digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TS PP MAMAT RAHMATULLOH 1-BAB1.pdf

File tidak tersedia

2007 TS PP MAMAT RAHMATULLOH 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP MAMAT RAHMATULLOH 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP MAMAT RAHMATULLOH 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP MAMAT RAHMATULLOH 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP MAMAT RAHMATULLOH 1-COVER.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP MAMAT RAHMATULLOH 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

ABSTRAK: PT. TELKOM sebagai salah satu perusahaan informasi dan komunikasi di kawasan regional, menentukan berbagai kebijakan transformasi dalam rangka mengatasi tantangan global. Kebijakan tersebut antara lain restrukturisasi proses bisnis. Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan operasional perusahaan yang lebih efektif dan efisien. Proses bisnis PT. TELKOM saat ini mengacu pada berbagai basis, antara lain SOA, ISO, dan keputusan pihak manajemen, sehingga suatu proses bisnis akan memiliki bentuk lebih dari satu. Basis yang saat ini digunakan oleh PT. TELKOM dalam merancang proses bisnis belum dapat mencerminkan proses bisnis yang bersifat end to end secara rinci dan mempunyai sifat yang tidak fleksibel terhadap organisasi dan peralatan. Oleh karena itu, PT. TELKOM mengeluarkan kebijakan untuk menggunakan framework eTOM (Enhanced Telecom Operations Map) sebagai salah satu basis dalam perancangan proses bisnis. Framework eTOM merupakan suatu framework dalam penyusunan proses bisnis berstandar internasional bagi perusahaan penyedia jasa telekomunikasi yang dikembangkan oleh Tele Management Forum (TM Forum). Framework eTOM terdiri dari elemen proses standar yang memudahkan perusahaan telekomunikasi dalam merancang maupun merancang ulang proses bisnis dengan konsistensi dan kualitas yang tinggi dalam menciptakan proses bisnis yang bersifat end to end. Dalam penyusunan proses bisnis order fulfillment pada bagian back room untuk produk Leased Channel (LC), terlebih dahulu harus dilakukan penguraian proses bisnis yang digunakan sekarang mulai dari tingkat global (level 0) sampai tingkatan yang paling rinci (level 2). Hal tersebut bertujuan untuk mencari korelasi fungsi antara proses bisnis yang sekarang digunakan terhadap framework eTOM. Hasil perancangan proses bisnis order fulfillment produk LC pada bagian back room menunjukkan bahwa framework eTOM dapat menghasilkan pelayanan proses bisnis yang bersifat end-to-end dengan mencakup seluruh elemen terkait, mulai dari pemesanan oleh pelanggan sampai penerimaan jasa. Selain itu, definisi fungsi setiap elemen framework eTOM memberikan definisi yang standar, sehingga proses bisnis berdasarkan framework eTOM memberikan sifat yang fleksibel terhadap peralatan dan organisasi.