digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak-Moch Zaelani P..pdf?
PUBLIC Asep Kusmana

Daerah bantaran sungai telah lama menjadi pemukiman masyarakat karena meningkatnya jumlah penduduk dan masalah ekonomi. Desa Bojong Kabupaten Bandung merupakan salah satu permukiman masyarakat di sepanjang sungai Cisungala yang memiliki tingkat sanitasi yang buruk. Berdasarkan pantauan, banyak warga yang membuang air limbah domestik langsung ke sungai tanpa melalui proses pengolahan. Di Desa Bojong sudah ada berbagai program pengelolaan air limbah domestik, namun masih belum berjalan efektif. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan air limbah domestik, sehingga air limbah yang dihasilkan mengalir langsung menuju badan sungai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi eksisting pengelolaan air limbah domestik di kawasan studi, mengevaluasi program eksisting di kawasan studi, menentukan program prioritas dalam pengelolaan air limbah domestik di kawasan studi, serta membuat strategi pengelolaan air limbah domestik di kawasan studi. Identifikasi praktik pengelolaan air limbah domestik dilakukan dengan observasi, wawancara dan kuesioner yang ditujukan kepada pemangku kepentingan dan masyarakat, serta melakukan kajian penerapan program dengan menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada masyarakat, kawasan bantaran Sungai Cisungala termasuk kedalam akses sanitasi dasar sebanyak 57,43%. Dari hasil evaluasi, program eksisting yang sudah berjalan di kawasan ini, WC pribadi masih menjadi pilihan utama infrastruktur untuk kegiatan MCK serta kesadaran masyarakat tentang pentingnya sanitasi masih kurang. Program yang diprioritaskan untuk direncanakan di kawasan tersebut adalah Pembangunan Tangki Septik individu, Pelatihan Kelembagaan untuk KSM dan Pembuatan regulasi/peraturan untuk Normalisasi Sungai. Strategi pengelolaan air limbah domestik di kawasan studi ini dilakukan dengan menambahkan beberapa kegiatan pendukung untuk menunjang program prioritas di antaranya: Sosialisasi/ penyuluhan tingkat desa, menjalin kerjasama dengan puskesmas untuk kebutuhan SDM, Pembentukan KSM, dan Pengajuan kerjasama dengan CSR.