digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

BIB Lembang dibangun pada tahun 1975 dan menjadi Pusat Inseminasi Buatan pertama yang dikembangkan di Indonesia. BIB Lembang juga merupakan Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dan secara teknis dibina oleh Direktur Pemuliaan dan Produksi Ternak dengan tugas produksi. Pemasaran, pengujian, dan pemantauan mutu cement ternak unggul, serta penyiapan metode inseminasi buatan. Sementara itu, berdasarkan penelitian awal penulis dan upaya pemecahan masalah, temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun BIB Lembang tetap memiliki loyalitas pelanggan yang kuat, namun banyak pelanggannya yang masih memilih cement beku sapi impor dibandingkan cement beku sapi lokal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dalam kaitannya dengan kualitas pelayanan, serta pengaruh kemampuan sumber daya manusia dan dukungan infrastruktur teknologi terhadap kualitas produk cement beku sapi local. Selain itu, akan dirancang strategi bisnis untuk meningkatkan daya saing di pasar cement sapi lokal. Metode kuantitatif dan kualitatif akan digunakan dalam penelitian ini. Metodologi STP dan analisis pelanggan keduanya menggunakan metodologi kuantitatif. Kajian internal “Kemampuan Pemasaran Saat Ini” dan pencarian preferensi pada “data sekunder” digunakan dalam proses pengumpulan data. Tujuh orang diwawancarai dengan menggunakan metode kualitatif, salah satunya adalah Kepala BIB Lembang. Berdasarkan temuan penelitian, perusahaan dapat menerapkan strategi bisnis seperti kualitas layanan untuk mendongkrak penjualan cement sapi beku lokal. Strategi tersebut harus dilengkapi dengan kompetensi sumber daya manusia yang unggul, infrastruktur teknologi yang memadai, fasilitas pemesanan online - Sijalu yang baik, dan kepuasan pelanggan. Untuk menyusun matriks TOWS BIB Lembang guna memperoleh keunggulan kompetitif dan mendongkrak penjualan cement beku sapi lokal, maka akan dianalisis aspek internal dan eksternal dengan menggunakan analisis PESTEL, analisis pesaing, kemampuan pemasaran saat ini, dan analisis pesaing.