Setiap perusahaan berusaha untuk menjadi perusahaan terbaik dibidangnya yang tersajikan dalam keuangan perusahaan, operasional, kegiatan usaha, dan lain-lain Manajemen juga berusaha untuk mempertahankan keberadaan perusahaan dengan memberikan performa terbaik dan bersaing secara profesional dengan kompetitor lainnya. Semua datang dengan satu tujuan yang sama yaitu untuk mendapatkan kepercayaan dan perhatian dari para investor, mitra, dan konsumen (dan bertidak sebagai pemimpin pasar), dan hal itu mempengaruhi secara tidak langsung pada pendapatan dan keuntungan perusahaan. Oleh karena itu manajemen perusahaan menstrukturisasi dan merancang berbagai strategi bisnis yang mengatur semua sistem manajemen yang dijalankan oleh perusahaan. Salah satu kondisi penting yang berkaitan dengan kinerja keuangan adalah keputusan pembiayaan untuk menemukan struktur modal yang optimal sehingga mendapatkan nilai perusahaan yang tertinggi. PT Telekomunikasi Indonesia merupakan salah satu pemimpin pasar dalam jasa telekomunikasi di Indonesia. Dengan memeriksa nilai perusahaan (Metoda Discounted Cash Flow) dan struktur modal yang optimal (WACC), strategi bisnis yang tepat untuk perusahaan dapat ditentukan. Penilaian perusahaan, berguna untuk mengukur nilai riil perusahaan secara keseluruhan yang telah mempertimbangkan nilai bisnis, kondisi keuangan, kondisi industri, kondisi perekonomian negara, dll; semua diukur dalam penilaian tersebut. Pengelolaan struktur modal dan dari berbagai sumber dana (hutang dan ekuitas) yang dapat digunakan untuk membiayai semua usaha dan kegiatan perusahaan. Struktur modal yang optimal akan mengelola proporsi hutang dan ekuitas yang mengarah ke jumlah tertinggi nilai perusahaan. Hal ini mengakibatkan struktur modal yang optimal sering kali menjadi perhatian oleh sebagian besar perusahaan untuk membangun strategi bisnis terbaik.
Dalam penelitian ini menunjukkan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. memiliki performa yang tiap tahun semakin membaik dan memiliki nilai kinerja yang tinggi. Hal ini diwakili pada rasio keuangan historis (Rasio Pasar untuk Buku adalah 32 kali, jauh di atas 1). Selain itu nilai sejarah PT Telekomunikasi Indonesia semakin meningkat seiring dengan penurunan biaya modal (WACC) yang sesuai dengan fundamental struktur modal optimal. Untuk tahun 2005-2009, struktur modal optimal menunjukan hasil untuk memaksimalkan rasio hutang dengan kisaran 55% -99%. Pada tahun 2010-2019 menunjukan hasil yang sebaliknya, struktur modal optimal yang direkomendasikan yaitu dengan mengurangi rasio hutang mendekati nilai 0% yang disebabkan isu bisnis terakhir dari perusahaan. Dengan melakukan penilaian (dari data historis dan diproyeksikan) memberikan hasil nilai perusahaan dari PT Telekomunikasi Indonesia adalah sebesar Rp 708.079.351 juta, yang sudah mencakup semua aspek pendukung (seluruh arus kas pada masa depan, aset perusahaan, usaha industri, kondisi ekonomi, modal, dll). Sebagai kesimpulan, strategi bisnis yang dirancang dengan baik sangatlah penting untuk mengendalikan semua sistem yang dijalankan oleh perusahaan dan mencapai nilai perusahaan yang optimum. Hal ini dibuktikan dari kondisi faktual di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. yang dapat memberikan nilai perusahaan yang lebih baik dibandingkan dengan hasil dari pendekatan WACC. Manajemen Telkom memiliki kebijakan keuangan yang mengontrol struktur modalnya, hal ini merupakan salah satu strategi bisnis yang terbukti berhasil membawa perusahaan untuk kinerja tertinggi, nilai perusahaan.