digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penilaian kinerja merupakan salah satu bagian dari manajemen sumber daya manusia yang dapat mendukung pencapaian tujuan organisasi. Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menerapkan sistem penilaian kinerja baru yang baru berjalan beberapa tahun. Dari hasil evaluasi dan pemantauan sementara ditemukan kondisi dimana hasil penilaian kinerja individu yang dihasilkan dari sistem penilaian kinerja yang digunakan saat ini tidak sejalan dan tidak mencerminkan kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai organisasi yang memiliki tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menyempurnakan sistem penilaian kinerja yang lebih baik bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode campuran, dimana metode ini menggabungkan kualitatif dan kuantitatif kualitatif melalui teknik pengumpulan data wawancara, studi pustaka, melakukan diskusi kelompok terfokus dan melakukan analisis statistik deskriptif. Penelitian diawali dengan mengidentifikasi masalah dan mencari akar masalahnya dengan membandingkan nilai kinerja pegawai saat ini pada suatu unit kerja dengan pencapaian kinerja unit kerja tersebut. Setelah itu dilakukan analisis terhadap faktor kinerja karyawan, indikator, metode, penilai dan formulasi yang digunakan dalam penilaian kinerja. Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa penilaian kinerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat saat ini masih memiliki beberapa hal yang perlu ditingkatkan sehingga nilai kinerja saat ini belum sepenuhnya sejalan dan sesuai dengan kinerja organisasi. Untuk menyempurnakan sistem perhitungan kinerja yang ada, penulis mengajukan beberapa saran perbaikan pada faktor kinerja pegawai, indikator kinerja, metode, reviewer dan formula yang ada. Salah satu sarannya adalah mengganti skor perilaku yang sebelumnya diperoleh dari penilaian perilaku dengan skor dari kuesioner peer review sesuai dengan hasil simulasi yang sudah dilakukan. Untuk rencana implementasi, penulis mengusulkan rencana implementasi menggunakan model 8 model manajemen perubahan Kotter.