Tsunami dalam kurun waktu 2 dekade terakhir terjadi di beberapa bagian dunia termasuk Indonesia. Bangkitan tsunami terjadi akibat adanya kejadian gempa yang berpusat di laut pada kedalaman tertentu sehingga dapat menyebabkan timbulnya gelombang yang sampai ke darat atau pesisir pantai sehingga hal ini berdampak pada kerusakan lingkungan dan kerusakan infrastruktur yang sangat merugikan. Salah satu kejadian gempa yang terjadi di Indonesia yang mengakibatkan gelombang tsunami adalah gempa yang terjadi di Kota Palu dengan besar magnitudo > 7. Dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap pola rambatan tsunami yang terjadi akibat adanya perbedaan karakteristik tutupan lahan. Terdapat tiga skenario yang akan di simulasikan pada penelitian ini yaitu kondisi tutupan lahan dengan klasifikasi high-density urban dengan nilai koefisien manning sebesar 0.172 kemudian Medumium-density urban dengan besar koefisien manning 0.092 dan Low-density Urban dengan besar nilai manning yang digunakan adalah 0.052. Pemodelan tsunami menggunakan software DELFT3D dengan interface berupa delftdashboard. Dari hasil analisis didapatkan bahwa pengaruh dari nilai manning yang digunakan dalam pemodelan sangat besar. Hal ini dapat dilihat bahwa luas genangan yang terjadi pada kondisi lahan dengan nilai kekasaran besar adalah lebih kecil dibandingkan dengan kondisi tutupan lahan yang lebih kecil. Panjang rambatan yang terjadi pada kondisi tutupan lahan dengan klasifikasi High-density urban lebih kecil dibandingkan dengan dua kondisi tutupan lahan yang lebih kecil. Dari segi kecepatan didapatkan bahwa kecepatan yang terjadi pada kondisi tutupan lahan yang lebih besar adalah kecil dibandingkan dengan kondisi koefisien manning yang lebih kecil.