Salah satu bentuk konstruksi jalan raya untuk memenuhi persyaratan kemiringan jalan (grade) adalah timbunan. Pekerjaan timbunan harus patuh terhadap prosedur pemadatan guna memenuhi kriteria desain, yaitu kuat geser badan timbunan. Penelitian ini dilaksanakan pada suatu timbunan tanah untuk ruas jalan raya yang diduga mengalami ketidakmantapan di salah satu sisi lerengnya. Penyelidikan diawali dengan melihat laporan saat pekerjaan penimbunan dilaksanakan, pengumpulan data parameter tanah, melakukan pengujian geolistrik dan hand boring untuk mengambil sampel material di badan timbunan, dan melakukan pengujian Uji Cone Penetration Test (CPT). Berdasarkan data-data yang terkumpul, selanjutnya dilakukan pemodelan lereng timbunan tersebut untuk keperluan analisis kestabilan lereng menggunakan metoda kesetimbangan batas
(LEM) dan metoda elemen hingga (FEM).
Berdasar hasil pengamatan lapangan diperoleh gambaran tentang kurang padatnya lereng di sisi timbunan. Data geolistrik dan CPT menunjukkan kesesuaian tentang kondisi tersebut. Hasil analisis menggunakan software Slide2 untuk penerapan LEM memperoleh Faktor Keamanan (FK) = 1.48 dan dengan software
RS2 untuk penerapan FEM memperoleh FK= 1.46. Mengingat nilai FK < 1.5 untuk konstruksi dengan kategori sangat penting, maka perlu dilakukan penanganan berupa perkuatan lereng timbunan dengan bronjong berangkur di kaki timbunan. Dengan perkuatan yang disarankan, FK LEM (slide2) menjadi 2.23 dan FK FEM
(RS2) menjadi 1.91.