digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Feizal Badri Asmoro
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Feizal Badri Asmoro
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Feizal Badri Asmoro
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Feizal Badri Asmoro
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Feizal Badri Asmoro
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Feizal Badri Asmoro
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Pada tahun 2016 Pension Bank menghadirkan sebuah inovasi berupa digital banking bernama Smart Digital Bank. Tidak butuh lama bagi digital banking tersebut mengumpulkan ratusan ribu nasabah pertamanya. Hal ini berkat kemudahan dalam pembuatan rekening yang dapat dilakukan hanya melalui aplikasi. Namun di tahun 2017 dan seterusnya, mulai banyak bermunculan digital banking dari berbagai bank. Disaat yang sama banyak Fintech baru juga bermunculan. Menghadirkan kemudahan untuk melakukan transaksi dan mengambil pinjaman. Smart Digital Bank sebagai digital banking pertama yang hadir di Indonesia harus berhati-hati dalam menyikapi banyaknya perubahan di industri keuangan. Proyek akhir ini berfokus kepada identifikasi key vocal issues, perancangan skenario yang mungkin akan dihadapi oleh Smart Digital Bank, pengembangan opsi atau strategi untuk menghadapi skenario tersebut, dan implikasi bisnis yang akan diterima Smart Digital Bank dari masing-masing skenario. Identifikasi key vocal issues, driving forces, dan key uncertainties dilakukan melalui studi literatur dan juga wawancara kepada beberapa lead atau manager di Smart Digital Bank. Pembuatan skenario, opsi, dan implikasi dilakukan melalui focus group discussion bersama para leader atau manager di Smart Digital Bank. Berdasarkan hasil wawancara dan focus group discussion, ditemukan 14 faktor pendorong perubahan yang dapat terjadi di industri keuangan. Dari 14 faktor tersebut, ditemukan 2 faktor utama yang memiliki dampak bisnis terbesar dan ketidakpastian yang cukup besar. Kedua faktor utama ini adalah “Peningkatan digital ecosystem” dan “Peningkatan kasus fraud” di Indonesia. Dari kedua faktor tersebut, tercipta 4 skenario yang mungkin terjadi, yaitu “Smart Digital Bank maintain its leadership”, “Smart Digital Bank stays like current condition”, “Smart Digital Bank needs to be more creative”, “Main objective is to survive”. Implikasi dari setiap skenario tersebut dapat diamati dari pertumbuhan bisnis digital ecosystem dan peningkatan kasus fraud yang terjadi di perbankan. Menyesuaikan jenis produk, customer segment, dan fokus terhadap perbaikan pelayanan menjadi strategi yang dapat dilakukan di beberapa skenario.