digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Linda Octaviani
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Linda Octaviani
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Linda Octaviani
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Linda Octaviani
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Linda Octaviani
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Linda Octaviani
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Deputi Bidang Penindakan (Deputi IV) merupakan strategi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam rangka penguatan fungsi penegakan hukum untuk menjawab tantangan penegakan hukum ke depan. Deputi IV didukung oleh komponen fungsi cegah tangkal, intelijen, siber dan penyidikan. Dengan melaksanakan tanggung jawab tersebut, diharapkan kejahatan di bidang Obat dan Makanan dapat diberantas secara komprehensif melalui kegiatan penyidikan yang disertai dengan kegiatan intelijen, pemantauan siber, dan tindakan pencegahan yang tegas. Dalam menjalankan fungsi strategisnya, Deputi IV tentu membutuhkan rencana strategis yang terencana dengan baik. Deputi IV menggunakan sistem manajemen kinerja berdasarkan pendekatan Balanced Scorecard (BSC). Dengan menggunakan pendekatan BSC sebagai alat dalam manajemen kinerja, Deputi IV diharapkan dapat mencapai tujuan dan sasarannya. Kerangka BSC dapat memberikan gambaran secara jelas sasaran kinerja dan indikator kinerja utama sehingga mudah untuk dicapai. Di lain sisi, pengukuran kinerja organisasi adalah masalah yang kompleks, mengingat bahwa kinerja adalah fenomena yang aspek-aspek komponennya mungkin memiliki prioritas manajerial yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penerapan Balanced Scorecard (BSC) di Deputi IV dan menganalisis integrasi dua metodologi, Balanced Scorecard (BSC) sebagai kerangka kerja perspektif ganda untuk penilaian kinerja dan Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai sebuah alat untuk membuat keputusan dalam memprioritaskan berbagai perspektif dan indikator kinerja dan untuk menghasilkan matriks terpadu untuk peringkat alternatif. Dalam penelitian ini, AHP diusulkan untuk memprioritaskan dan menentukan bobot untuk perspektif dan indikator yang termasuk dalam BSC Deputi IV. Metodologi deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan menganalisis sumber data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan pemangku kepentingan internal, dan juga kuesioner. Data sekunder dikumpulkan dari data internal Deputi IV, jurnal dan buku. Hasil dari evaluasi efektivitas penerapan BSC menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor penting pada setiap kategori sistem evaluasi kinerja yaitu budaya kerja (core values), komitmen, tanggung jawab, peta strategi, indikator kinerja utama (KPI), pengukuran yang valid dan seimbang, target yang realistis, penyelarasan tujuan individual dan organisasi, cascading, sumber daya manusia, proses penganggaran, proses perencanaan strategis, pengumpulan data, dan pelaporan hasil kinerja. Sedangkan temuan dari perhitungan AHP menunjukkan bahwa internal proses perspektif memiliki dampak yang lebih penting dibandingkan perspektif lain pada kerangka BSC. Selain itu, indikator terpenting adalah Indikator A dan kegiatan penyidikan adalah yang terpenting untuk mendukung kinerja Deputi IV. Oleh karena itu, Deputi IV harus terus memantau dan melakukan perbaikan terus menerus terhadap hasil-hasil tersebut agar kinerja Deputi IV tercapai dan berkelanjutan.Penelitian ini menegaskan bahwa kombinasi pendekatan BSC dengan AHP merupakan metodologi yang valid untuk mendapatkan kriteria dan bobot dari perspektif, indikator dan kegiatan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja Deputi IV, untuk mencapai hasil kinerja yang baik dan berkelanjutan. Mengetahui peringkat kepentingan perspektif dan indikator bisa sangat berguna untuk rencana strategis dan menetapkan prioritas. Deputi IV juga harus mempertahankan implementasi faktor-faktor penting yang telah dilaksanakan dengan baik dan meningkatkan implementasi dari faktor-faktor lain yang belum optimal untuk meningkatkan kinerja di masa depan. Penelitian ini dimaksudkan untuk membantu pejabat publik sebagai pembuat kebijakan dalam perencanaan strategis dan evaluasi manajemen kinerja.