COVER Hanief Ihsan Faridi
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
TS-TK-Hanief Ihsan Faridi-23020006-1-Bab I.pdf
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
TS-TK-Hanief Ihsan Faridi-23020006-1-Bab II.pdf
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
TS-TK-Hanief Ihsan Faridi-23020006-1-Bab III.pdf
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
TS-TK-Hanief Ihsan Faridi-23020006-1-Bab IV.pdf
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
TS-TK-Hanief Ihsan Faridi-23020006-1-Bab V.pdf
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
Asam lemak adalah produk hulu yang diperoleh dari minyak-lemak nabati dan
menjadi bahan mentah produksi bahan-bahan bakar nabati (BBN) maupun aneka
produk oleokimia. Daya saing industri berbasis nabati terhadap industri berbasis
sumber daya fosil akan kian kuat jika asam-asam lemak dapat diproduksi secara
murah. Proses hidrolisis trigliserida (atau fat splitting) yang lazim diterapkan
dalam industri dewasa ini untuk memproduksi asam-asam lemak beroperasi pada
temperatur dan tekanan tinggi (? 250°C, 50 bar) sehingga produk asam-asam
lemak relatif mahal. Keberadaan teknologi hidrolisis minyak lemak yang
berkondisi ringan akan mampu membuat asam-asam lemak menjadi relatif murah.
Karena enzim-enzim lipase mampu menghidrolisis minyak-lemak pada kondisi
kamar, maka suatu teknologi hidrolisis biomimetik, yaitu meniru-niru cara kerja
enzim atau sistem biologikal, akan bisa menghasilkan asam-asam lemak murah.
Literatur menunjukkan bahwa enzim-enzim lipase bersitus aktif triad katalitik
(catalytic triad) residu-residu serin, histidin, dan aspartat/glutamat. Pengamatan
dan perenungan seksama terhadap keterangan literatur tentang mekanisme
lipolisis menghasilkan kesimpulan bahwa hidrolisis enzimatik terdiri atas 2 tahap
yaitu (a). transesterifikasi ester poliol (gliserol) menjadi ester alkohol primer
(gugus ujung serin) dan (b). hidrolisis ester alkohol primer dari asam-asam lemak.
Penelitian yang dilakukan dimaksudkan untuk mengembangkan teknologi
hidrolisis biomimetik minyak-lemak dengan kandidat katalis yang diduga
berfungsi efektif dalam reaksi hidrolisis FAME, yaitu kombinasi ekimolar
imidazol – asam format dan imidazol – asam glutamat (imidazol adalah gugus
ujung histidin).
Hidrolisis FAME dengan kedua kandidat katalis pada temperatur 100°C serta
pada pH 4,5; 6; 8; dan 9,5 tidak menghasilkan asam lemak yang signifikan.
Reaksi alternatif yang dapat menghasilkan asam lemak pada kondisi lunak (100°C,
1 bar) adalah reaksi asetolisis. Variasi yang menghasilkan produk dengan asam
lemak paling tinggi untuk substrat FAME adalah konsentrasi katalis 2%, waktu
reaksi 6 jam dengan angka asam produk 189.0. Variasi yang menghasilkan produk
dengan asam lemak paling tinggi untuk substrat minyak sawit adalah konsentrasi
katalis 2%, waktu reaksi 4 jam dengan angka asam produk 146.7.