BAB 1 Gevin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Gevin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Gevin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Gevin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Gevin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Gevin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Gevin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Museum Bahasa Indonesia merupakan fasilitas publik yang berfungsi sebagai pusat
edukasi demi pelestarian bahasa Indonesia yang kian terkikis oleh globalisasi.
Museum Bahasa Indonesia terletak di Jakarta Timur yang merupakan salah satu
kota paling rawan banjir di DKI Jakarta, sehingga perlu adanya pengendalian air
hujan yang melimpas di area Museum Bahasa Indonesia agar tidak membebani
drainase kota. Tugas akhir desain ini membahas perancangan ekodrainase, yaitu
konsep jaringan drainase yang berwawasan lingkungan dengan menampung
sementara dan memanfaatkan kembali air hujan dengan prinsip zero delta Q dan
zero runoff untuk meminimalisir pembuangan air ke drainase kota dan memenuhi
kebutuhan air bersih operasional Gedung 2 dan penyiraman taman Museum Bahasa
Indonesia. Perancangan terdiri dari analisis hidrologi untuk mendapatkan curah
hujan rencana, perancangan saluran drainase, analisis kebutuhan air dan
ketersediaan air untuk menentukan kebutuhan perancangan kolam tandon dan
pemanenan air hujan yang kemudian dirancang dengan analisis hidrograf satuan
sintetis, reservoir routing, dan perancangan ground water tank. Kemudian,
dilakukan desain suplai air bersih dengan pipa dan pompa untuk Gedung 2. Selain
itu, dilakukan analisis finansial terhadap konstruksi kolam tandon dan pemanenan
air hujan. Berdasarkan hasil desain, ekodrainase dan sistem pemanfaatan air hujan
yang dirancang berhasil memenuhi prinsip zero delta Q dan zero runoff, serta
memenuhi kebutuhan air bersih Museum Bahasa Indonesia sampai 100%.
Museum Bahasa Indonesia memiliki satu lantai basemen sedalam 4 meter, oleh
sebab itu dirancang dinding penahan tanah dengan jenis dinding diafragma tipe
kantilever untuk menjaga stabilitas tanah saat galian serta sekaligus menjadi
dinding permanen untuk basemen. Dinding dirancang dengan ketebalan 0,8 meter
dengan tinggi 11 meter. Perancangan dinding diafragma dimulai dengan
preliminary design dengan metode keseimbangan batas, lalu dilanjutkan dengan
pemodelan menggunakan software PLAXIS 2D (metode elemen hingga) hingga
didapatkan faktor keamanan dan deformasi lateral dinding yang memenuhi syarat.
Kemudian, dirancang penulangan dinding diafragma dengan input berupa gaya
dalam dari hasil analisis PLAXIS 2D.
Perancangan bidang manajemen rekayasa konstruksi meliputi metode pelaksanaan
konstruksi yang digunakan, analisis produktivitas pekerjaan, penjadwalan, dan
estimasi biaya konstruksi. Bidang pekerjaan yang dibahas dalam tugas akhir desain
ini adalah pekerjaan persiapan, pekerjaan dinding penahan tanah, pekerjaan tanah
basemen, dan pekerjaan sumber daya air dari proyek pembangunan Museum
Bahasa Indonesia. Pelaksanaan konstruksi dilakukan secara bottom-up dimulai
dengan pekerjaan persiapan, lalu pekerjaan dinding penahan tanah yang terdiri dari
pekerjaan tanah dan struktur untuk konstruksi guide wall dan dinding diafragma,
kemudian pekerjaan tanah basemen, pekerjaan pengeboran tanah dan struktur untuk
fondasi tiang bor, lalu pekerjaan struktur basemen dan struktur atas, dan diakhiri
oleh pekerjaan sumber daya air yang terdiri dari saluran drainase, kolam tandon,
tangkir air kolam tandon, dan ground water tank (GWT). Penjadwalan dilakukan
dengan precedence diagram method dengan bantuan software Microsoft Project,
sehingga didapat durasi proyek adalah 236 hari dimulai dari tanggal 1 November
2021 hingga 29 Juni 2022. Estimasi biaya konstruksi proyek berdasarkan biaya
langsung dan biaya tidak langsung adalah sebesar Rp133.843.822.271,09 dengan
biaya konstruksi per luas bangunan total adalah Rp9.921.882,90 per m2 untuk luas
bangunan total 11176,875 m2.