digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pisang Cavendish (Musa acuminata) merupakan salah satu komoditas buah yang sangat umum dijumpai dan potensial untuk menunjang ketahanan pangan di Indonesia. Optimalisasi proses produksi bibit tanaman pisang dapat dilakukan dengan teknik kultur jaringan dengan jumlah hasil kultivasi yang jauh lebih besar dan waktu pendewasaan bibit yang lebih cepat. Bioreaktor Temporary Immersion System (TIS) merupakan sistem yang mengkombinasikan keuntungan penggunaan medium cair, namun menghindari perendaman secara kontinu sehingga mampu menyediakan aerasi dan pengadukan nutrisi secara merata. Pada penelitian ini, telah dilakukan penelitian untuk mengukur pertumbuhan dan analisis ekonomi dengan menghitung survival rate pada kultur pucuk pisang Cavendish dalam sistem cair dan bioreaktor TIS-RITA® dengan variasi waktu perendaman 5 dan 20 menit menggunakan medium cair Murashige & Skoog cair half-strength dan gibberellic acid 0,5 ppm. Pertumbuhan kultur pucuk ditentukan dengan menghitung laju pertumbuhan biomassa. Survivability rate ditentukan dengan menumbuhkan tanaman secara ex-vitro. Analisis ekonomi dilakukan dengan menghitung net present value. Laju pertumbuhan rata-rata pada kultur pucuk pisang Cavendish pada variasi waktu perendaman 5 menit dan 20 menit secara berturut-turut adalah 0,05 cm/hari dan 0,053 cm/hari. Pada sistem cair, survival rate yang diperoleh adalah 66,7%, sementara pada bioreaktor TIS-RITA® adalah 100%. Nilai net present value dari penerapan teknologi bioreaktor TIS-RITA® mampu mencapai Rp13.796.000,00, sedangkan sistem cair memiliki nilai net present value sebesar Rp11.990.670,00. payback period untuk TIS-RITA® yang diperlukan yaitu selama 2 tahun 5 bulan, dimana hasil ini sedikit lebih lama dibandingkan payback period thin-layer culture yaitu selama 2 tahun.