Sinar ultra violet (UV) merupakan faktor yang paling berperan dalam terjadinya
penuaan kulit. Paparan sinar UV secara terus menerus (photoaging) menginduksi
radikal bebas yang menyebabkan berbagai kerusakan struktur dan lapisan kulit.
Untuk meminimalisasi kerusakan tersebut, dapat menggunakan produk antiaging
yang mengandung antioksidan. Kulit buah delima (Punica granatum L.), memiliki
kandungan antioksidan yang tinggi dan telah digunakan dalam berbagai produk
antioksidan topikal. Nanostructured Lipid Carrier (NLC) memiliki banyak
keunggulan dalam aplikasi dermatologis. Pada penelitian ini dilakukan
pengembangan formula NLC dari ekstrak kulit buah delima (EKD) dan evaluasi
karakteristiknya serta uji aktivitas antioksidan, antikerut, dan kelembaban kulit.
Formula NLC-EKD dikembangkan dengan menggunakan berbagai lipid padat,
lipid cair dan surfaktan. Formula terbaik diperoleh dari formula yang terdiri dari
setil alkohol, asam oleat, Tween 80, dan ekstrak kulit delima, dengan ukuran
partikel 208,6 ± 5,48 nm; indeks polidispersitas 0,322 ± 0,05; dan nilai potensial
zeta -26,60 ± mV. NLC-EKD memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50
sebesar 12,34 ± 2,44 ?g/ml, dan krim NLC-EKD memiliki nilai IC50 19,35 ± 4,04
?g/ml. Krim NLC-EKD tidak mengiritasi kulit ataupun mata, dengan hasil skor
iritasi nol. Hasil statistik dengan ANOVA dua arah menunjukkan bahwa terdapat
berbedaan tingkat kerutan dan nilai trans epidermal water loss (TEWL) selama
waktu pemakaian 4 minggu (p<0,05). Tidak ada perbedaan tingkat kerutan maupun
nilai TEWL antara krim NLC-EKD yang mengandung 1,6% EKD dan krim EKD
2% yang diuji (p>0,05).