Kampung Jelekong adalah sebuah kampung seni dan budaya di Kecamatan
Baleendah, Kabupaten Bandung yang telah dikenal dengan kegiatan pembuatan
kerajinan wayang golek dan lukisan. Selain keberadaan seniman dan kegiatan
penciptaan karya seni, asosiasi Kampung Jelekong juga dibentuk oleh kehadiran
beragam aktor sosioteknis dan jalinan translasi aksi di antara aktor-aktor tersebut.
Namun, pada kenyataannya tak jarang translasi aksi ini menemui banyak kendala
sehingga mengakibatkan ketidakstabilan jaringan asosiasi Kampung Jelekong.
Kendala-kendala translasi aksi tersebut terutama disebabkan oleh belum
terdistribusikannya kompetensi suatu aktor kepada aktor-aktor lain dan belum
tersedianya sebuah artikulator yang mampu memediasikan beragam aksi yang
dilakukan oleh para aktor. Maka dari itu, tujuan proyek penelitian dan perancangan
ini adalah untuk merancang ruang-ruang seni dan budaya sebagai medium
sosioteknis yang mampu melancarkan translasi aksi antaraktor sehingga dapat
meningkatkan kestabilan jaringan asosiasi yang sudah ada, menguatkan lokalitaslokalitas relasi di dalam asosiasi, dan menginisiasi terjadinya relasi-relasi
sosioteknis baru di Kampung Jelekong.
Penelitian dan perancangan kualitatif ini dilaksanakan dengan menggunakan
perspektif ANT (Actor-Network Theory). ANT khususnya membantu membuat
deskripsi tentang jaringan asosiasi eksisting dan analisis terhadap kendala-kendala
translasi aksi yang melibatkan berbagai jenis aktor. Berdasarkan hasil analisis
kontekstual diusulkan tiga-plus-satu jenis intervensi perancangan ruang-ruang seni
dan budaya, yaitu (1) revitalisasi pusat kesenian dan pagelaran wayang golek, (2)
perancangan pusat seni lukis, (3) rekonstruksi rumah-rumah galeri, dan (4) integrasi
antara kedua pusat kesenian dan rumah-rumah galeri melalui jalan-jalan
lingkungan. Pada akhirnya, ruang-ruang seni dan budaya di Kampung Jelekong
dirancang dengan mengusung konsep “Balaisung, Mengartikulasikan Jejaring
Sosiospasial” untuk mewujudkan ruang-ruang seni dan budaya yang memiliki
karakter performatif, proliferatif, representatif, dan interkonektif.