Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, pemerintah Indonesia telah mengembangkan masterplan yang juga fokus untuk membangun infrastruktur perkeretaapian. Pemerintah menargetkan memiliki rel sepanjang 12.965 km dari rel eksisting sepanjang 6.099 km. Tujuan dari pembangunan ini adalah untuk mengakomodir rencana besar pemerintah Indonesia untuk meratakan perekonomian, mengurangi biaya logistik, mengurangi tingkat kemacetan di kota-kota besar.
MRSC adalah perusahaan sistem persinyalan kereta api yang sukses di negara asalnya dan berhasil memperluas pasarnya ke pasar internasional. Indonesia telah ditetapkan sebagai salah satu pasar utama bagi MRSC untuk tumbuh. Meskipun kinerjanya unggul di wilayah lain, hasil dalam tiga tahun terakhir di Indonesia berada di bawah ekspektasi perusahaan. MSRC perlu menemukan strategi bisnis baru untuk tumbuh dan memenangkan pasar di Indonesia.
Untuk membantu MRSC menemukan strategi yang tepat, maka dilakukan tugas akhir ini. Penelitian dibagi menjadi tiga proses yaitu analisis pasar, perumusan strategi bersaing dan implementasi strategi bisnis. Pada penelitian tahap pertama, penulis akan melakukan analisis pasar yang meneliti faktor eksternal dan internal menggunakan kerangka PESTEL, analisis Porter Forces, kerangka VRIO dan analisis SWOT/TOWS. Berdasarkan hasil analisis tahap pertama, strategi bisnis dapat dirumuskan dengan menggunakan strategi bisnis Porter, Ansoff Matrix, dan waktu memasuki pasar (pelopor atau late entrant). Langkah terakhir pada fase ini adalah menentukan rute menuju strategi pasar, dengan membentuk aliansi strategis. Dengan beberapa alternatif perusahaan yang tersedia, Simple Multi-Attribute Rating Technique (SMART) akan digunakan untuk menentukan mitra yang tepat. Hasil dari fase ini adalah menentukan strategi model bisnis.