digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pesawat IX-104 merupakan pesawat jenis multirole yang sedang dalam tahap pengembangan. Pesawat tersebut memiliki beberapa sistem untuk mendukung misinya. Salah satu sistem sekunder yang dipakai di pesawat tersebut adalah Sistem Penyangga Hidup (Life Support System/LSS). Namun, saat ini pada pesawat IX- 104 belum dilakukan penilaian keselamatan level sistem dan juga belum memiliki tugas perawatan. Karena itu diperlukan penilaian keselamatan dan analisis kegagalan LSS untuk menentukan tugas perawatan yang diperlukan. LSS memiliki 6 Line Replaceable Unit (LRU) utama yaitu Oxygen Concentrator (OC), Breathing Regulator & Anti-G Valve (BRAG), Backup & Emergency Oxygen Supply (BEOS), Plenum, Pilot Interface Connector (PIC) dan Seat Interface Connector (SIC). Efek kegagalan fungsional LSS dinilai, diklasifikasikan, dan diverifikasi menggunakan metodologi FHA, PSSA dan SSA. Tugas perawatan 6 LRU tersebut ditentukan dengan metode MSG-3 untuk modus kegagalan yang dipilih. Hasil penilaian keselamatan menunjukkan beberapa kegagalan fungsional yang masuk kategori katastropik yaitu “tidak dapat menghasilkan oksigen” dengan modus kegagalan “sieve bed valve tidak mengalirkan udara”, “oksigen tidak dapat disuplai ke pilot” dengan modus kegagalan “tabung plenum bocor”, dan “penurunan suplai tekanan udara untuk anti-g suit” dengan modus kegagalan “pengatur tekanan BRAG error”. Selain itu, hasil penentuan tugas perawatan untuk 6 LRU adalah Discard/Replacement untuk OC, Functional/Inspection Check untuk BRAG, Discard/Replacement untuk BEOS, Operational/Visual Check untuk Plenum, Functional/Inspection Check untuk PIC dan Functional/Inspection Check untuk SIC.