Pesawat IX-104 merupakan pesawat jenis multirole yang sedang dalam tahap
pengembangan. Pesawat tersebut memiliki beberapa sistem untuk mendukung
misinya. Salah satu sistem sekunder yang dipakai di pesawat tersebut adalah Sistem
Penyangga Hidup (Life Support System/LSS). Namun, saat ini pada pesawat IX-
104 belum dilakukan penilaian keselamatan level sistem dan juga belum memiliki
tugas perawatan. Karena itu diperlukan penilaian keselamatan dan analisis
kegagalan LSS untuk menentukan tugas perawatan yang diperlukan.
LSS memiliki 6 Line Replaceable Unit (LRU) utama yaitu Oxygen Concentrator
(OC), Breathing Regulator & Anti-G Valve (BRAG), Backup & Emergency Oxygen
Supply (BEOS), Plenum, Pilot Interface Connector (PIC) dan Seat Interface
Connector (SIC). Efek kegagalan fungsional LSS dinilai, diklasifikasikan, dan
diverifikasi menggunakan metodologi FHA, PSSA dan SSA. Tugas perawatan 6
LRU tersebut ditentukan dengan metode MSG-3 untuk modus kegagalan yang
dipilih.
Hasil penilaian keselamatan menunjukkan beberapa kegagalan fungsional yang
masuk kategori katastropik yaitu “tidak dapat menghasilkan oksigen” dengan
modus kegagalan “sieve bed valve tidak mengalirkan udara”, “oksigen tidak dapat
disuplai ke pilot” dengan modus kegagalan “tabung plenum bocor”, dan
“penurunan suplai tekanan udara untuk anti-g suit” dengan modus kegagalan
“pengatur tekanan BRAG error”. Selain itu, hasil penentuan tugas perawatan untuk
6 LRU adalah Discard/Replacement untuk OC, Functional/Inspection Check untuk
BRAG, Discard/Replacement untuk BEOS, Operational/Visual Check untuk
Plenum, Functional/Inspection Check untuk PIC dan Functional/Inspection Check
untuk SIC.