digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK M Dandy Kusuma
PUBLIC Alice Diniarti

COVER M Dandy Kusuma
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 M Dandy Kusuma
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 M Dandy Kusuma
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 M Dandy Kusuma
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 M Dandy Kusuma
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 M Dandy Kusuma
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA M Dandy Kusuma
PUBLIC Alice Diniarti

Sungai Bogowonto merupakan sungai utama di DAS Bogowonto yang termasuk dalam Wilayah Sungai Serayu Bogowonto yang terletak di Wonosobo, Temanggung, Magelang, Purworejo, Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta. Pada musim kemarau muara sungai Bogowonto tertutup karena endapan sedimen menumpuk di muara sungai sehingga mengganggu aliran sungai ke laut. Pada saat pasang, sedimen menahan aliran sungai Bogowonto karena berdampak breakwater ke arah hilir sungai Bogowonto sehingga menyebabkan banjir di beberapa lokasi terutama di sekitar Bandara Internasional Yogyakarta. Kapasitas aliran sungai Bogowonto yang semakin berkurang menimbulkan permasalahan banjir, sehingga penelitian ini perlu dilakukan suatu analisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kapasitas dan perubahan morfologi di muara sungai Bogowonto sebelum dan sesudah pembangunan jetty dari hasil analisis kondisi debit, arus, dan pasut serta gelombang. Analisis backwater di muara Sungai Bogowonto dilakukan simulasi eksisting dan jetty pada program HEC-RAS, sedangkan analisis perubahan morfologi sungai disimulasikan dengan 2 skenario jetty menggunakan program DELFT3D. Hasil simulasi permodelan banjir di Sungai Bogowonto Hilir saat muara tertutup memberikan dampak backwater hingga jarak sekitar 3 km dengan kenaikan muka air sekitar 1 m. Saat muara terbuka dan sudah ada jetty, perubahan kenaikan muka air akibat backwater menjadi 0.2 m sehingga apabila dilakukan normalisasi dan pembangunan jetty di muara dapat mereduksi kenaikan muka air sekitar 0,8 m. Simulasi menggunakan software DELFT3D dilakukan 2 skenario yaitu Jetty Sisi Barat (300 m) dan Sisi Timur (300 m) untuk skenario 1, sedangkan Jetty Sisi Barat (300 m) dan Sisi Timur (400 m + 300 m Arah Barat Daya) untuk Skenario 2, dimana hasil untuk Skenario 1 masih berpotensi memberikan dampak sedimentasi di ujung jetty sehingga dapat menutup aliran debit sungai, sedangkan untuk Skenario 2 dapat menanggulangi dampak sedimentasi sehingga sungai bogowonto dapat terbuka untuk mengalirkan debit ke laut. Namun sedimentasi di sisi barat jetty berpotensi downdrift dan sisi timur jetty mengalami updrift.