Keberadaan fosfor dan nitrogen yang berlebih di badan air dapat menyebabkan permasalahan
lingkungan. Metode pengolahan limbah yang sedang dikembangkan untuk mengatasi hal
tersebut yaitu melalui recovery ammonium dan fosfor menjadi struvite atau kristalisasi struvite
menggunakan teknologi Air-Cathode Electrocoagulation. Metode ini menggunakan prinsip
elektrokimia yaitu oksidasi pada plat anoda Mg0 menjadi Mg2+ dan reduksi O2 dari udara bebas
menjadi OH-
. Proses kristalisasi struvite salah satunya dipengaruhi oleh debit yang
memengaruhi reaksi penyisihan nutrien dan pembentukan struvite. Pada penelitian ini
menggunakan empat variasi debit yaitu 1 mL/menit, 2 mL/menit, 3 mL/menit, dan 4 mL/menit.
Penelitian dilakukan dengan mengukur efisiensi penyisihan nutrien dan laju penyisihan
nutrien, juga analisis karakteristik presipitat menggunakan metode SEM-EDS. Dilakukan pula
uji polarisasi dan analisis produksi listrik untuk mengetahui karakteristik reaktor ACEC. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat nilai debit optimum yaitu 2 mL/menit yang menghasilkan
efisiensi penyisihan nutrien dan pembentukan struvite tertinggi. Penggunaan nilai debit <2
mL/menit atau >2 mL/menit dapat menurunkan efisiensi proses penyisihan nutrien dan
menghambat pembentukan presipitat. Berdasarkan kurva polarisasi, didapatkan power density
maksimum sebesar 293,8 mW/cm2 dan terdapat overpotential loss sebesar 1650 mV. Produksi
listrik pada keempat variasi debit menurun selama pengoperasian reaktor.