digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Keberadaan fosfor dan nitrogen yang berlebih di badan air dapat menyebabkan permasalahan lingkungan. Metode pengolahan limbah yang sedang dikembangkan untuk mengatasi hal tersebut yaitu melalui recovery ammonium dan fosfor menjadi struvite atau kristalisasi struvite menggunakan teknologi Air-Cathode Electrocoagulation. Metode ini menggunakan prinsip elektrokimia yaitu oksidasi pada plat anoda Mg0 menjadi Mg2+ dan reduksi O2 dari udara bebas menjadi OH- . Proses kristalisasi struvite salah satunya dipengaruhi oleh debit yang memengaruhi reaksi penyisihan nutrien dan pembentukan struvite. Pada penelitian ini menggunakan empat variasi debit yaitu 1 mL/menit, 2 mL/menit, 3 mL/menit, dan 4 mL/menit. Penelitian dilakukan dengan mengukur efisiensi penyisihan nutrien dan laju penyisihan nutrien, juga analisis karakteristik presipitat menggunakan metode SEM-EDS. Dilakukan pula uji polarisasi dan analisis produksi listrik untuk mengetahui karakteristik reaktor ACEC. Hasil penelitian menunjukkan terdapat nilai debit optimum yaitu 2 mL/menit yang menghasilkan efisiensi penyisihan nutrien dan pembentukan struvite tertinggi. Penggunaan nilai debit <2 mL/menit atau >2 mL/menit dapat menurunkan efisiensi proses penyisihan nutrien dan menghambat pembentukan presipitat. Berdasarkan kurva polarisasi, didapatkan power density maksimum sebesar 293,8 mW/cm2 dan terdapat overpotential loss sebesar 1650 mV. Produksi listrik pada keempat variasi debit menurun selama pengoperasian reaktor.