ABSTRAK Arya Bima Putra
PUBLIC Alice Diniarti COVER Arya Bima Putra
PUBLIC Alice Diniarti
BAB 1 Arya Bima Putra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Arya Bima Putra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Arya Bima Putra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Arya Bima Putra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Arya Bima Putra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Arya Bima Putra
PUBLIC Alice Diniarti
Komposit aluminium menjadi sebuah jawaban untuk aplikasi pada komponen-komponen di bidang otomotif maupun penerbangan yang membutuhkan sifat yang ringan sebagai pengganti material baja. Al-SiC merupakan salah satu contoh komposit aluminium yang telah komersil dan umum digunakan pada aplikasi di bidang otomotif dan penerbangan. Di sisi lain, material limbah cangkang telur dapat dipergunakan untuk menjadi pengisi pada komposit aluminium.
Pada penelitian ini digunakan metode stir casting untuk membuat komposit aluminium. Dilakukan variasi komposisi komposit aluminium dengan 2 wt% cangkang telur (Al-CT), 2wt% silikon karbida (Al-SiC), dan komposit hybrid dengan masing-masing 1wt% cangkang telur dan 1wt% serbuk silikon karbida (Al-Hybrid). Dari ketiga eksperimen tersebut masing-masing ditambahkan 1wt% serbuk magnesium sebagai wetting agent untuk meningkatkan wettability matriks pada partikel. Hasil eksperimen diuji sifat mekaniknya menggunakan metode uji tarik dan uji keras. Porositas ditinjau menggunakan rumus rule of mixture, dan untuk dapat menghitung porositas, densitas spesimen diukur menggunakan metode archimedes.
Dari pengujian tarik didapat nilai kekuatan tarik spesimen Al-Hybrid memiliki nilai yang paling tinggi apabila dibandingkan dengan spesimen Al-CT maupun spesimen Al-SiC, namun lebih rendah dibandingkan spesimen tanpa penambahan partikel (Al-Mg). Data porositas menunjukkan spesimen Al-Hybrid memiliki nilai porositas yang paling tinggi, kemudian berturut-turut diikuti oleh spesimen Al-SiC, Al-CT dan Al-Mg. Sementara itu, uji hipotesis menggunakan metode ANOVA menunjukkan nilai rata-rata kekerasan antar spesimen tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.