digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Migas Hulu Jabar (MUJ) merupakan Regional Owned Enterprise (ROE) yang mengelolan participating interest (PI) 10% pada ONWJ. Tantangan dari bisnis migas diantaranya adalah penurunan produksi alamiah sumur migas. Untuk mengimbangi penurunan secara alamiah tersebut, MUJ dihadapkan dengan tantangan untuk dapat melakukan pengembangan perusahaan guna meningkatkan value, serta sebagai langkah perusahaan untuk dapat mengembangkan bisnis diluar PI 10% melalui kemampuan pendanaan yang berasal dari pendapatan PI 10% pada ONWJ. Salah satu pengembangan bisnis yang dapat dilakukan oleh perusahaan salahsatunya adalah di bidang New Renewable Energy (NRE). Melalui skema penugasan, MUJ berencana melakukan proyek pembangunan TPPAS Regional Cirebon Raya. Penelitian ini berfokus pada kemajuan teori dan praktik Capital Budeting Analysis (CBA) dan dampaknya terhadap keputusan investasi proyek pembangunan TPPAS Regional Cirebon Raya. Sebelum keputusan untuk investasi ini dibuat, studi kelayakan proyek dilakukan dengan cermat untuk mendapatkan hasil analisis yang optimal yang dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan. Studi ini menunjukkan bahwa proyek pengembangan TPPAS layak secara finansial baik skema proyek maupun equity berdasarkan asumsi yang disebutkan sebelumnya. Berdasarkan analisa sensitivity, skema proyek dan equity untuk proyek pengembangan Greater Cirebon TPPAS akan layak dijalankan dengan nilai tipping fee minimum sebesar 386.000 IDR/ton. Dari skema project, NPV bernilai positif, IRR bernilai 14,42% lebih besar dibanding WACC sebesar 12,34%, dan indeks profitabilitas lebih be-sar dari 1. Dari skema equity, NPV bernilai positif, IRR bernilai 21,74% lebih besar dari Cotst of Equity sebesar 21,57%, dan indeks profitabilitas lebih besar dari 1. Analisis sensitifitas mengungkapkan bahwa terdapat beberapa parameter yang memiliki tingkat risiko yang tinggi diantaranya Municipal Solid waste (MSW) availability, technology selection, RDF production, RDF price, and tipping fee.