digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Mengacu kepada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 1827 K/30/MEM/2018 tentang implementasi praktek penambangan yang baik; perusahaan pertambangan mineral dan batubara diwajibkan untuk mengimplementasikan upaya-upaya konservasi terhadap cadangan mineral dan batubara. Pemerintah mendorong agar semua potensi cadangan mineral dan batubara dapat ditambang dan dikelola secara optimal. Di area PT. ABC Site Bengalon terdapat 5 juta ton cadangan batubara yang termasuk dalam kelompok cadangan marginal. Cadangan batubara marginal tersebut berada pada wilayah yang sempit yang dibatasi oleh Jalan Trans Kalimatan dan garis batas konsesi Kondisi tersebut menjadi kendala bagi PT. ABC dalam menyediakan fasilitas infrastruktur untuk penunjang operasi penambangan. Sementara itu, di pihak lain, PT. XYZ, pemilik konsesi yang berbatasan langsung dengan konsesi PT. ABC, sedang menghadapi masalah geoteknik dalam upaya mengoptimalkan 29 juta ton cadangan batubara di area perbatasan tersebut. Pada tahun 2017, PT. XYZ mengajukan proposal operasi penambangan bersama kepada PT. ABC untuk mengoptimalkan cadangan batubara di wilayah perbatasan tersebut. Untuk mengatasi masalah bisnis yang dihadapi PT. ABC, peluang kerjasama operasi penambangan bersama PT. ABC dan PT. XYZ dengan 2 alternatif skema telah dianalisa dalam penelitian ini. Skema A, PT. ABC menggunakan fasilitas infrastruktur milik PT. XYZ yang sudah ada dan membangun 1 infrastruktur tambahan di dalam wilayah konsesi PT. XYZ. Skema B, PT. ABC membangun 2 infrastruktur baru di dalam wilayah konsesi PT. ABC dan sisanya menggunakan infrastruktur PT. XYZ yang sudah ada. Nilai investasi awal alternatif 1 sebesar US$5,66 Juta dibandingkan alternatif 2 sebesar US$11,19 Juta. Hasil kajian teknis menunjukkan bahwa persyaratan teknis penambangan cadangan batubara marginal di Bengalon East dapat dipenuhi oleh PT. ABC melalui joint mining operation dengan PT. XYZ pada skema alternatif 1 ataupun alternatif 2. Hasil studi kelayakan finansial menunjukkan bahwa semua parameter dalam capital budgeting technique untuk kedua alternatif tersebut adalah layak. NPV alternatif 1 adalah US$15,59 Juta dibandingkan dengan NPV alternatif 2 US$11,83 Juta. Sedangkan IRR sebesar 35,19% untuk alternatif 1 dan 24% untuk alternatif 2. Hasil analisa risiko menggunakan simulasi Monte Carlo menunjukkan bahwa probabilitas alternatif 1 untuk berhasil lebih tinggi daripada alternatif 2. Probabilitas NPV lebih besar dari nol pada alternatif 1 adalah 68,1% dibandingkan alternatif 2 62,1%. Dengan mempertimbangkan hasil analisa aspek teknis, finansial dan risiko dari kedua alternatif tersebut, maka direkomendasikan agar PT. ABC memilih skema joint mining operation pada alternatif 1 karena memberikan profitabilitas yang lebih tinggi dan risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan alternatif 2.