Program Kampung Kreatif yang berkembang di kota Bandung terbagi ke dalam dua
jenis. Program Kampung Kreatif yang dikembangkan oleh pemerintah dan program
Kampung Kreatif yang dikembangkan oleh komunitas lokal (community based).
Fokus dari penelitian ini ada pada program Kampung Kreatif berbasis komunitas.
Terdapat tiga stakeholders yang berperan di dalam pengembangan program
Kampung Kreatif di kota Bandung, yaitu: 1) pemerintah kota Bandung, 2) Bandung
Creative Community Forum (BCCF), dan 3) komunitas lokal. Ketiga stakeholders
memiliki kontribusi yang berbeda dalam pengembangan setiap Kampung Kreatif.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan latar belakang, tujuan, dan
pelaksanaan program di dua kasus studi. Penelitian ini juga dilakukan untuk
mendeskripsikan hasil pengembangan program dan mengidentifikasi dampaknya
terhadap peningkatan kualitas hidup warga setempat. Penelitian ini berfokus pada
dua program Kampung Kreatif berbasis komunitas: program Kampung Kreatif
Dago Pojok dan Cibunut.
Pelaksanaan program Kampung Kreatif akan dijelaskan dalam tiga tahap, yaitu: 1)
perencanaan dan desain, 2) implementasi, dan 3) evaluasi. Terdapat dua jenis
kualitas hidup yang dapat diamati, yaitu kualitas hidup subjektif dan objektif, tetapi
penelitian ini hanya berfokus pada kualitas hidup objektif yang dapat dijelaskan
dalam tiga aspek, yaitu: 1) kesehatan, 2) kohesi sosial, dan 3) ekonomi.
Pada penelitian ini digunakan metode evaluatif-kualitatif dengan pendekatan studi
kasus. Metode pengambilan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara.
Observasi dilakukan pada pelaksanaan program dan kondisi lingkungan kampung.
Wawancara dilakukan kepada narasumber dan informan yang dipilih melalui
purposive sampling.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perencanaan dari program Kampung
Kreatif Dago Pojok berorientasi pada pengembangan kesenian di dalam kampung
melalui pertumbuhan sanggar-sanggar seni. Seluruh kegiatan yang ada di dalam
program dibuat untuk mewujudkan pertumbuhan tersebut. Tujuan utama dari
pelaksanaan program adalah pelestarian seni dan peningkatan ekonomi warga.
Masalah utama pada program saat ini adalah regenerasi pengurus yang tidak
berjalan dengan baik dan penggunaan ruang pusat aktivitas di lahan milik warga.
Program Kampung Kreatif Cibunut berorientasi pada perbaikan fisik dan sikap
warga untuk mengubah citra negatif kampung. Program ini merupakan gabungan
dari program pemerintah dan program hasil inisiasi warga. Hingga kini, program
berjalan baik dengan partisipasi warga yang konstan. Akan tetapi, permasalahan
yang berkaitan dengan regenerasi pengurus dan penggunaan ruang pusat aktivitas
juga terjadi di kampung kreatif ini.
Program Kampung Kreatif di kedua kampung terbukti dapat meningkatkan kualitas
hidup warga. Peningkatan yang terjadi pada setiap aspek kualitas hidup beragam
sesuai dengan latar belakang dan tujuan dari program di masing-masing kampung.
Peningkatan pada aspek kesehatan merupakan peningkatan yang signifikan terjadi
di Kampung Kreatif Cibunut, sedangkan peningkatan pada aspek ekonomi lebih
unggul dimiliki oleh program Kampung Kreatif Dago Pojok. Hal ini sejalan dengan
perencanaan masing-masing program di masa inisiasi.
Program Kampung Kreatif bukan merupakan solusi permanen dari permasalahan
kampung kota. Program ini berperan dalam memberikan harapan kepada warga
kampung kota bahwa setiap warga memiliki potensi dan dapat mengoptimalkan
potensi tersebut guna meningkatkan kualitas hidup mereka. Kampung kota
merupakan tempat warga tumbuh dan belajar untuk mendapatkan kualitas hidup
yang lebih baik dan program Kampung Kreatif berperan dalam mengoptimalkan
proses pembelajaran dan pertumbuhan tersebut