Salah satu aspek penerapan kaidah pertambangan yang baik (GMP) adalah
konservasi batubara. Perusahaan pertambangan diharapkan mengikuti praktik
operasi yang mengupayakan konservasi cadangan yang optimal untuk menjamin
keberlanjutan tambang dan menghasilkan pendapatan bagi negara dan
perusahaan. Salah satu aspek konservasi adalah optimalisasi cadangan marjinal.
PT PQR telah mengidentifikasi dan melaporkan area cadangan marjinal dan
akan berupaya meningkatkannya ke status cadangan. Area Pit P merupakan salah
satu area cadangan marginal. Estimasi cadangan marjinal Pit P sebesar 16,6 juta
ton. Faktor pengubah yang belum terpenuhi untuk menjadi cadangan adalah
batubara berada di bawah sungai besar. Sungai ini harus dialihkan untuk
menambang batubara dan menjaga isu-isu lingkungan di sekitarnya. Untuk
menentukan kelayakan proyek, model keuangan, analisis kelayakan investasi, dan
analisis risiko harus dibuat.
Hasil analisis menunjukkan proyek memenuhi kelayakan ekonomi, dimana
scenario 1 proyek pengalihan sungai di Utara memiliki NPV sebesar 35,6 juta
dolar (lebih dari 0), profitability index sebesar 4,47, dan IRR sebesar 34,94 %
(lebih dari discount rate sebesar 11,87%). Berdasarkan simulasi Monte Carlo,
proyek memiliki peluang keberhasilan sebesar 61 %. Tindakan mitigasi risiko
harus dibuat untuk tiga variabel yang berpengaruh yaitu aktual perolehan
kuantitas batubara, harga batubara, dan biaya operasi. Dengan manajemen
risiko yang terdefinisi dengan baik, dapat diukur, dan dipantau secara ketat,
maka kemungkinan proyeksi NPV kurang dari 0 dapat diminimalkan. 16,6 juta
ton batubara di Pit P dapat ditingkatkan menjadi cadangan. Penambahan
cadangan ini meningkatkan produksi dari tahun 2026 hingga 2031. Kenaikan
produksi ini akan memberikan keuntungan untuk perusahaan, dan menghasilkan
peningkatan pendapatan negara. Pendapatan negara diproyeksikan sebesar 182
juta juta dolar (royalti, pajak badan, dan profit sharing).