digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Salah satu aspek penerapan kaidah pertambangan yang baik (GMP) adalah konservasi batubara. Perusahaan pertambangan diharapkan mengikuti praktik operasi yang mengupayakan konservasi cadangan yang optimal untuk menjamin keberlanjutan tambang dan menghasilkan pendapatan bagi negara dan perusahaan. Salah satu aspek konservasi adalah optimalisasi cadangan marjinal. PT PQR telah mengidentifikasi dan melaporkan area cadangan marjinal dan akan berupaya meningkatkannya ke status cadangan. Area Pit P merupakan salah satu area cadangan marginal. Estimasi cadangan marjinal Pit P sebesar 16,6 juta ton. Faktor pengubah yang belum terpenuhi untuk menjadi cadangan adalah batubara berada di bawah sungai besar. Sungai ini harus dialihkan untuk menambang batubara dan menjaga isu-isu lingkungan di sekitarnya. Untuk menentukan kelayakan proyek, model keuangan, analisis kelayakan investasi, dan analisis risiko harus dibuat. Hasil analisis menunjukkan proyek memenuhi kelayakan ekonomi, dimana scenario 1 proyek pengalihan sungai di Utara memiliki NPV sebesar 35,6 juta dolar (lebih dari 0), profitability index sebesar 4,47, dan IRR sebesar 34,94 % (lebih dari discount rate sebesar 11,87%). Berdasarkan simulasi Monte Carlo, proyek memiliki peluang keberhasilan sebesar 61 %. Tindakan mitigasi risiko harus dibuat untuk tiga variabel yang berpengaruh yaitu aktual perolehan kuantitas batubara, harga batubara, dan biaya operasi. Dengan manajemen risiko yang terdefinisi dengan baik, dapat diukur, dan dipantau secara ketat, maka kemungkinan proyeksi NPV kurang dari 0 dapat diminimalkan. 16,6 juta ton batubara di Pit P dapat ditingkatkan menjadi cadangan. Penambahan cadangan ini meningkatkan produksi dari tahun 2026 hingga 2031. Kenaikan produksi ini akan memberikan keuntungan untuk perusahaan, dan menghasilkan peningkatan pendapatan negara. Pendapatan negara diproyeksikan sebesar 182 juta juta dolar (royalti, pajak badan, dan profit sharing).