Kontaminasi logam berat seperti kadmium, besi, mangan, dan nikel yang umum ditemukan pada lokasi terkontaminasi perlu dilakukan proses remediasi karena dapat menimbulkan efek berbahaya bagi makhluk hidup. Dalam hal ini, biosurfaktan telah diketahui dapat berpotensi sebagai alternatif dari surfaktan sintetik untuk proses remediasi tersebut. Penelitian ini berfokus pada dilakukannya eksplorasi lebih lanjut terkait potensi isolat bakteri kode 16 dari sumur minyak bumi Jatibarang dalam memproduksi biosurfaktan sebagai agen bioremediasi logam berat selain pengaplikasiannya untuk MEOR. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi karakteristik dari bakteri isolat 16, memprediksi kemampuan serta jenis biosurfaktan yang dihasilkan, potensi biosurfaktan tersebut sebagai agen bioremediasi logam berat serta memprediksi pengaruh keberadaan logam ringan terhadap efektifitas biosurfaktan dalam penghilangan logam berat melalui kombinasi penelitian dalam skala laboratorium dan in silico. Karakterisasi isolat bakteri kode 16 dilakukan secara fenotipik melalui pengamatan mikroskopik dan maskroskopis serta identifikasi dilakukan menggunakan MALDI-TOF MS dengan hasil menunjukkan bahwa bakteri tersebut adalah Bacillus licheniformis. Produksi biosurfaktan dilakukan menggunakan medium SMSSe + 5% minyak bumi. Keberadaan biosurfaktan pada supernatan dikonfirmasi melalui oil spreading assay serta uji indeks emulsifikasi. Berdasarkan kedua uji tersebut, isolat bakteri kode 16 terkonfirmasi dapat menghasilkan biosurfaktan karena supernatan yang dihasilkan mampu membentuk zona bening serta memiliki indeks emulsifikasi sebesar 60%. Pencarian jurnal sebagai pustaka utama dilakukan untuk memprediksi jenis biosurfaktan tersebut. Berdasarkan data FTIR dari hasil studi literatur pada pustaka utama, prediksi jenis biosurfaktan yang dihasilkan B. licheniformis merupakan lipopeptida jenis surfactin. Hasil analisis menggunakan web server Metal-Ion Binding Site Prediction terhadap struktur 3D surfactin menunjukkan bahwa surfactin diprediksi berpotensi sebagai agen bioremediasi kadmium, besi, mangan, dan nikel karena berpotensi memiliki sisi pengikatan terhadap residu asam glutamat dan asam aspartat. Binding potential score dari kadmium, besi dan nikel terhadap kedua residu asam amino tersebut ialah 1,255 sedangkan binding potential score mangan terhadap residu tersebut bernilai 1,14. Kalsium dan magnesium berpotensi menjadi kompetitor dalam pengikatan logam berat terhadap biosurfaktan karena diprediksi memiliki sisi pengikatan yang sama, yaitu pada residu asam aspartat dan glutamat. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu isolat bakteri kode 16 teridentifikasi sebagai Bacillus licheniformis yang diprediksi memiliki kemampuan untuk menghasilkan biosurfaktan lipopeptida jenis surfactin.Biosurfaktan tersebut diprediksi berpotensi sebagai agen bioremediasi kadmium, besi, mangan, dan nikel dengan efektifitas penghilangan logam berat dapat berpotensi dipengaruhi oleh keberadaan logam kalsium dan magnesium.