Boiler blowdown adalah proses pembuangan air dari boiler. Tujuannya adalah untuk
mengendalikan air boiler terhadap parameter yang ditentukan antara lain untuk
meminimalkan kerak, korosi, carryover, dan masalah khusus lainnya. Blowdown juga
digunakan untuk menghapus endapan yang tidak diperlukan di dalam sistem dan juga sebagai
pengontrol tekanan berlebih pada boiler. Endapan ini biasanya disebabkan oleh kontaminasi
air umpan, endapan internal secara kimiawi, atau melampaui batas kelarutan garam.
Akibatnya beberapa air boiler akan dibuang (blowdown) dan diganti dengan air umpan yang
baru.
Selain menggunakan metode chemical treatment untuk menjaga kualitas air umpan
boiler, dapat juga menggunakan sistem blowdown, baik secara kontinu dan berselang. Air
umpan tersebut dibuang untuk menjaga kualitas air umpan boiler. Adapun permasalahan yang
timbul akibat sistem blowdown yang kontinu adalah berupa terbuangnya energi kalor oleh
fluida dalam jumlah besar tanpa adanya pemanfaatan kembali energi tersebut.
Sistem pemulihan panas dari air blowdown akan dimanfaatkan untuk pemanasan air
umpan sebelum memasuki komponen boiler dan pre-boiler menggunakan alat penukar panas.
Sistem pemulihan panas ini dapat meningkatkan efisiensi PLTU sebesar 0,042% dan
penghematan bahan bakar senilai Rp155.986.476/bulan. Biaya yang dibutuhkan dalam
pengaplikasian ini seharga Rp3.013.417.774, harga tersebut merupakan harga pembelian dan
instalasi alat penukar panas pada PLTU. Pengembalian modal dari pengaplikasian sistem
pemulihan panas ini adalah 19,3 bulan.