digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Athollah Iqbal Setyobudi
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Athollah Iqbal Setyobudi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Athollah Iqbal Setyobudi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Athollah Iqbal Setyobudi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Athollah Iqbal Setyobudi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Athollah Iqbal Setyobudi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Athollah Iqbal Setyobudi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Athollah Iqbal Setyobudi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Athollah Iqbal Setyobudi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PT X merupakan perusahaan teknologi pendidikan yang berfokus melayani bimbingan persiapan studi ke luar negeri. Seluruh layanan dilakukan secara daring, tetapi aktivitas operasional banyak yang dilakukan secara manual, seperti pencatatan, penjadwalan, dan pertukaran informasi. Berdasarkan data perusahaan, terdapat tren kenaikan dalam pertambahan jumlah pelanggan tiap bulan, sehingga membuat aktivitas operasional layanan menjadi lebih sibuk. Dengan kesibukan yang tinggi, banyaknya aktivitas operasional yang dilakukan secara manual dapat meningkatkan potensi kesalahan manusia dan memperlama waktu pelayanan. Di sisi lain, PT X sedang mencari peluang perbaikan model bisnis saat ini demi meningkatkan profitabilitas, memperluas pasar, dan menarik investasi. Oleh karena itu, digitalisasi menjadi langkah yang perlu diambil oleh PT X. Melalui strategi digital, dapat dilakukan perbaikan operasional layanan dan menjadi pendorong untuk menghasilkan nilai tambah dalam inovasi model bisnis. Perancangan strategi digital terdiri atas tujuh tahap. Pertama, dilakukan identifikasi pada model bisnis saat ini melalui Business Model Canvas. Kemudian, rantai nilai layanan dipetakan dengan mengadaptasi model rantai nilai Porter. Berdasarkan hasil pemetaan, tahap selanjutnya yaitu mengidentifikasi pain points pada setiap aktivitas disertai dengan penyebab dan dampaknya. Selanjutnya, dilakukan pengumpulan best practices yang berkaitan dengan penyebab pain points dan pengumpulan teknologi digital potensial. Dengan mempertimbangkan hasil pengumpulan tersebut, dilakukan tahap kelima, yaitu merumuskan rekomendasi perbaikan pada setiap pain points. Seluruh rekomendasi perbaikan diagregasi sehingga diperoleh delapan rumusan strategi digital layanan bimbingan. Terakhir, dilakukan pembangkitan usulan model bisnis. Terdapat dua usulan, yaitu usulan perbaikan model bisnis saat ini dan usulan model bisnis baru.