2021 Hanifathin Nisa R. Siregar PP TA - COVER
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2021 Hanifathin Nisa R. Siregar PP TA - BAB I
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2021 Hanifathin Nisa R. Siregar PP TA - BAB II
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2021 Hanifathin Nisa R. Siregar PP TA - BAB III
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2021 Hanifathin Nisa R. Siregar PP TA - BAB IV
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2021 Hanifathin Nisa R. Siregar PP TA - BAB V
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2021 Hanifathin Nisa R. Siregar PP TA - BAB VI
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2021 Hanifathin Nisa R. Siregar PP TA - BAB VII
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2021 Hanifathin Nisa R. Siregar PP TA - BAB VIII
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Hanifathin Nisa R. Siregar PP TA - PUSTAKA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pergerakan penumpang kereta cepat Jakarta Bandung
dengan asal dan tujuan Kawasan Walini, maka diperlukan suatu prasarana moda transportasi
umum yang mampu melakukan pergerakan secara efisien. Stasiun Walini merupakan salah satu
stasiun penghubung kereta cepat Jakarta Bandung yang dikehendaki dapat menampung
prediksi jumlah penumpang sebesar 24.667 penumpang/hari/arah saat Kawasan Walini sudah
beroperasional secara optimum. Desain fasilitas transportasi untuk Stasiun Walini memiliki
dua aspek tinjauan utama, yaitu aspek perancangan sirkulasi pejalan kaki di bangunan Stasiun
Walini dan perancangan sirkulasi kendaraan di lahan parkir Stasiun Walini.
Jumlah pergerakan yang terjadi diprediksi berdasarkan tata guna lahan dan intensitas kegiatan
menggunakan metode Trip Generation Rate oleh Institute of Transportation Engineers (ITE)
Manual 10th Edition. Dengan mengetahui kebutuhan (demand), maka pelayanan berupa layout
ruang stasiun perlu dirancang supaya dapat mengakomodasi penumpang. Peraturan yang
digunakan untuk merancang layout ruang stasiun terdiri dari PM 29 Tahun 2011, Pedoman
Standardisasi Stasiun KAI 2012, dan Guide to Station Planning and Design 2011. Tingkat
pelayanan Fruin (Fruin Level of Service) berdasarkan kebutuhan ruang pejalan kaki dilakukan
untuk memeriksa kapasitas hasil perancangan layout ruang stasiun terhadap kebutuhan
penumpang Stasiun Walini.
Lahan parkir didesain berdasarkan jumlah penumpang yang menggunakan kendaraan pribadi
dan akan memarkirkan kendaraannya. Didesain berdasarkan Manual Desain, jumlah slot parkir
yang dibutuhkan Stasiun Walini sebanyak 182 SRP mobil, 460 SRP sepeda motor, dan 2 SRP
bus. Jumlah ini dipenuhi oleh Lahan Parkir Utama, Lahan Parkir Utama, dan Lahan Parkir Selatan dengan kriteria SRP sebesar 0,75 x 2 m2 untuk sepeda motor, 2,5 x 5 m2 untuk mobil
penumpang, dan 3,4 x 12,5 m2 untuk bus.
Perancangan manajemen rekayasa konstruksi yang dilakukan meliputi estimasi biaya
konstruksi pembangunan Stasiun Walini dan penjadwalan pembangunan Stasiun Walini
berupa kurva S. Biaya konstruksi yang dibutuhkan untuk proyek Stasiun Walini diperoleh
sebesar Rp 75.246.577.972,- atau biaya per meter persegi sebesar Rp 3.589.963,-. Durasi
proyek pembangunan Stasiun Walini diharapkan berlangsung selama 298 hari.