digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Devita Amelia Tampubolon
PUBLIC Irwan Sofiyan

Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan salah satu produk hortikultura unggulan nasional dan termasuk kelompok rempah tidak bersubstitusi. Permintaan yang tinggi terhadap komoditas ini belum dibarengi dengan produksi yang merata dan akhirnya berdampak pada fluktuasi harga. Salah satu solusinya adalah budidaya hidroponik dengan kombinasi larutan nutrisi. POC urin kelinci mengandung unsur hara N, P, K yang cukup tinggi sehingga potensial untuk dikombinasikan dengan AB mix. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh kombinasi AB mix dan POC urin kelinci serta media arang sekam dan cocopeat terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah varietas tajuk, serta menentukan kombinasi nutrisi dan media tanam terbaik untuk budidaya bawang merah dengan sistem rakit apung. Bawang merah dibudidayakan di dalam screen house selama 68 hari dengan sistem hidroponik rakit apung sederhana. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari 7 perlakuan dengan 3 ulangan yaitu tanah + pupuk NPK, 50% POC + 50% AB mix + arang sekam, 75% POC + 25% AB mix + arang sekam, 100% POC + arang sekam, 50% POC + 50% AB mix + cocopeat, 75% POC + 25% AB mix + cocopeat, dan 100% POC + cocopeat. Data pertumbuhan dan hasil produksi bawang merah dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut LSD (? = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi nutrisi dan media tanam berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah tanaman, berat kering angin tanaman, jumlah umbi, berat kering angin umbi, dan diameter umbi namun tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas anakan. Hasil terbaik ditunjukkan oleh perlakuan 50% POC + 50% AB mix + arang sekam dengan rata-rata tinggi tanaman 34,87±3,36 cm, jumlah daun 29,45±5,24 helai, jumlah tunas anakan 6,70±0,94, berat basah tanaman 42,35±17,52 g, berat kering angin tanaman 15,30±5,72 g, jumlah umbi 7,19±2,46, berat kering angin umbi 1,44±0,62 g, dan diameter umbi 1,40±0,29 cm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budidaya bawang merah hidroponik rakit apung dengan kombinasi nutrisi AB mix dan POC urin kelinci menggunakan media arang sekam mampu menghasilkan pertumbuhan dan produksi bawang merah lebih baik dibandingkan budidaya pada media tanah dengan pupuk NPK.