Perpustakaan Digital ITB

Kepadatan penduduk menyebabkan keterbatasan lahan pertanian khususnya di perkotaan akibat alih fungsi lahan. Sistem budidaya yang cocok dilakukan di lahan kecil/terbatas adalah dengan menggunakan raised bed yang ramah lingkungan karena tidak mengolah tanah. Pada sistem ini digunakan metode multilayered no-dig pada media tanam. Tanaman kacang merah dipilih karena mengandung nutrisi yang berguna bagi tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi media tanam berlapis yang memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi biomassa tanaman kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) dalam sistem raised bed. Penelitian dilaksanakan di Kebun Pendidikan ITB di desa Haurngombong, Sumedang pada bulan Oktober 2020 - April 2021. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 3 perlakuan yaitu TP (kardus, tanah, dan pupuk kandang), STPK (kardus, serasah, tanah, pupuk kandang, dan kompos), dan STPKM (kardus, serasah, tanah, pupuk kandang, kompos, dan mulsa) dengan 9 ulangan. Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu pertumbuhan yang mencakup tinggi tanaman, jumlah daun, dan relative growth rate, parameter produksi biomassa yang mencakup berat basah dan kering tanaman, rasio akar dan tajuk, jumlah buah, dan bobot buah, serta kondisi akhir media tanam dan instalasi. Hasil yang diperoleh yaitu perlakuan STPKM memberikan hasil terbaik pada parameter pertumbuhan tinggi tanaman sebesar 34,28% dan jumlah daun sebesar 34,24% dan perlakuan TP memberikan hasil terbaik pada nilai RGR sebesar 35,13%. Perlakuan STPKM memberikan hasil terbaik pada parameter produksi biomassa berat basah dan kering tanaman sebesar 38,88% dan 39,01%, rasio akar dan tajuk sebesar 45,40%, serta jumlah buah sebesar 37,29% dan perlakuan STPK memberikan hasil terbaik pada bobot buah sebesar 34,97%. Perlakuan STPKM secara garis besar memberikan hasil terbaik pada parameter pertumbuhan dan produksi biomassa tanaman kacang merah.