digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nava Ivana Cindy T. D. H.
Terbatas Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB

Pertumbuhan penduduk yang pesat danharga perumahan formal serta tarif UWTO (Uang Wajib Tahunan Otorita) yang kian meningkat mengakibatkan rumah liar dan kumuh menjamur di setiap kecamatan Kota Batam. Hingga tahun 2014, lebih dari 100.000 unit rumah liar telah terbangun, dengan luas total sekitar 4,1 juta m2. Sebagai upaya penyelesaian masalah tersebut, Pemerintah Kota Batam dan Badan Pengusahaan (BP) Batam membangun sejumlah rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) di beberapa kecamatan. Sayangnya, perbedaan kecepatan yang signifikan antara perumbuhan rumah liar dengan pembangunan rusunawa, serta rendahnya minat masyarakat terhadap budaya bermukim vertikal, membuat permasalahan tak kunjung mencapai titik terang. Menanggapi permasalahan rumah liar dan kumuh yang berkembang pesat, penulis menggagaskan adanya sistem rumah susun umum di Kota Batam, sehingga setiap kecamatan memiliki sedikitnya satu kawasan rumah susun umum. Untuk mempercepat proses dan menekan biaya konstruksi, arsitektur modular digunakan sebagai konsep utama. Untuk memberi ilustrasi atas gagasan sistem rumah susun umum modular tersebut, dibuat sebuah proyek fiktif yang prakarsai Pemerintah Kota Batam, berlokasi di Jalan Ir. Sutami, Kawasan Kampung Baru, Kota Batam. Rancangan modul, bangunan, dan tapak diharapkan dapat menjawab permasalahan kecepatan membangun, biaya konstruksi dan pengelolaan, memberi pengalaman ruang yang unik, menyajikan fleksibilitas ruang, dan mendukung interaksi antar penghuni rumah susun. Rancangan dua tower rumah susun umum setinggi 20 lantai pada tapak seluas 20.459,61 m2 ini diperkirakan dapat menjadi tempat tinggal yang layak dan terjangkau bagi 480 keluarga di Kecamatan Sekupang, Kota Batam.