COVER Sardenianto
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
BAB 1 Sardenianto
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
BAB 2 Sardenianto
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
BAB 3 Sardenianto
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
BAB 4 Sardenianto
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
BAB 5 Sardenianto
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
BAB 6 Sardenianto
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
BAB 7 Sardenianto
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
PUSTAKA Sardenianto
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
2021 TS PP Sardenianto 1-BAB 8.pdf
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
Dalam proses produksi minyak dan gas bumi, selain hidrokarbon, dihasilkan pula
sejumlah zat pengotor termasuk di antaranya CO2 dan sulfur dalam beragam
konsentrasi, bergantung pada kondisi dan karakteristik batuan bawah tanah dan
lokasi minyak dan gas tersebut berada. Di masa yang lalu, sumur minyak ataupun
gas alam yang mengandung pengotor gas asam dalam jumlah yang signifikan
dianggap tidak menguntungkan. Namun, dengan menipisnya cadangan minyak dan
menurunnya produksi minyak bumi, serta meningkatnya permintaan migas dalam
negeri, tidak ada pilihan selain memproses fluida dari sumber tersebut hingga
memenuhi spesifikasi produk jual.
Untuk dapat memproses penyingkiran sulfur dari kondensat, teknologi yang umum
digunakan adalah HDS (Hidrodesulfurisasi). Namun, dengan persyaratan proses
seperti temperatur dan tekanan yang tinggi serta konsumsi hidrogen yang juga
tinggi diperlukan alternatif teknologi untuk desulfurisasi ini. Salah satunya adalah
desulfurisasi secara oksidatif-ekstraktif. Evaluasi teknis dan ekonomi untuk
menentukan kelayakan penerapan pada skala industri perlu dikaji lebih lanjut.
Kajian proses desulfurisasi secara oksidatif-ekstraktif terhadap senyawa sulfur
(diwakilkan sebagai dibenzothiophene, DBT) dilakukan dengan menggunakan
H2O2/asam format sebagai oksidator dan katalis, serta ekstraksi dengan DMF.
Untuk kapasitas 1000 barel/hari kondensat dengan 1%-berat sulfur, desulfurisasi
berhasil dilakukan dengan sulfur removal 96,55% dan perolehan kondensat sebesar
99,41%. Diperlukan biaya pemrosesan 9,14 USD/barel, yang 84%-nya diperlukan
untuk bahan kimia. Alternatif konfigurasi proses untuk recovey DMF berhasil
menurunkan biaya bahan kimia sebesar 35,5% dan mengurangi biaya pemrosesan
total sebesar 27,0% menjadi 6,67 USD/barel. Pada konfigurasi proses alternatif ini,
95,80% sulfur removal berhasil dicapai dengan perolehan kondensat sebesar
99,21%.