Wilayah Indonesia memiliki potensi energi angin dan arus laut yang sangat
besar. Namun, potensi itu tidak dapat diolah secara optimal menjadi energi listrik.
Pengembangan potensial ini mampu mendukung salah satu tujuan Sustainable
Development Goals (SDGs). Turbin angin sumbu vertikal memiliki keunggulan
dibandingkan dengan turbin angin sumbu horizontal seperti noise yang rendah,
dapat bekerja lebih baik pada aliran angin yang tidak beraturan dan mampu
berputar pada kecepatan angin yang rendah. Kecepatan angin maksimum tahun
2020 di sekitar Jembatan Suramadu adalah 9,473 m/s sedangkan kecepatan arus
laut terbesar adalah sebesar 1,1 m/s. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak
Qblade untuk mendesain turbin dan perangkat lunak PSIM untuk mendesain
sistem pembangkit listrik. Turbin tipe Darrieus H dan tipe VAWT Darrieus
Helixcoidate menghasilkan daya output turbin yang paling optimal. Besar potensi
daya turbin angin pada kecepatan maksimum adalah 4082,678 Watt sedangkan
besar potensi besar daya turbin arus laut sebesar 1253,149 Watt. Nilai Cp dari
turbin angin adalah 0,49 sedangkan untuk turbin arus laut adalah 0,46. Besar jarijari dan tinggi turbin angin adalah 4m dan 2m. Lalu besar jari-jari dan tinggi
turbin arus laut adalah 2m dan 1m. Besar Ld, Lq, Rs dan Vpk/krpm dari generator
adalah 1mH, 1mH, 1m? dan 7112V/krpm. Simulasi pembangkit listrik tenaga
angin dan arus laut menghasilkan daya listrik sebesar 2072 Watt pada kecepatan
angin 7m/s dan kecepatan arus laut sebesar 1m/s.