digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lahan memiliki nilai yang dapat meningkat karena penyediaan infrastruktur. Pada tahun 2019, MRT Jakarta Fase 1 resmi beroperasi dengan koridor Utara-Selatan dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI yang memiliki 13 stasiun. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, keberadaan transportasi umum berbasis rel akan meningkatkan harga lahan residensial di sekitar stasiun. Peningkatan nilai lahan ini dapat dimanfaatkan dengan menerapkan prinsip Land Value Capture (LVC). Namun, pada MRT Jakarta belum diketahui pengaruh keberadaan Stasiun MRT Jakarta Fase 1 terhadap harga lahan residensial di sekitarnya. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian yang mengidentifikasi pengaruh keberadaan Stasiun MRT Jakarta Fase 1 terhadap harga lahan residensial di sekitarnya. Penelitian ini menggunakan analisis konten untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi harga lahan residensial berdasarkan Hedonic Pricing Model (HPM) dan spatial lag model regression untuk mengetahui model harga lahan residensial di sekitar MRT Jakarta Fase 1. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 6 variabel yang memengaruhi harga lahan residensial di sekitar Stasiun MRT Jakarta fase 1 yaitu jenis properti, luas tanah, banjir, kepadatan penduduk, kriminalitas, dan jarak ke RTH. Sehingga, dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa pengaruh keberadaan Stasiun MRT Jakarta Fase 1 terhadap harga lahan residensial di sekitarnya masih belum terlihat.