digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Generasi Z saat ini memasuki dunia kerja dan merupakan generasi termuda. Perusahaan ecommerce mempekerjakan banyak dari mereka baik sebagai pekerja magang, kontrak, atau karyawan tetap. Namun, e-commerce identik dengan budaya kompetitif dan banyak tuntutan untuk mandiri dan proaktif dalam pekerjaan mereka. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi generasi z yang jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi stress tersendiri yang lama kelamaan bisa menjadi job burnout. Dalam konteks ini, job burnout yang dimaksud terkait dengan respon berkepanjangan terhadap stres emosional dan interpersonal kronis di tempat kerja (Maslach et al., 2001). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari budaya organisasi dan keterlibatan pegawai terhadap job burnout dan apa saja faktor yang mempengaruhi stress di tempat kerja. Penelitian ini secara spesifik memilih generasi Z yang bekerja di perusahaan e-commerce. Dalam penelitian ini, metode pendekatan yang digunakan adalah dengan melakukan interview dengan beberapa orang untuk mendapatkan gambaran umum dan dengan menyebarkan kuisioner yang diisikan oleh total 180 responden yang termasuk kedalam generasi Z. Respon tersebut dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda. Hasil tersebut menunjukkan jika terdapat pengaruh yang signifikan antara employee engagement dengan job burnout, namun hasil yang berbeda ditunjukkan pada budaya organisasi yang ternyata tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap job burnout. Hasil tersebut dapat terjadi karena generasi Z adalah tech-savvy yang mencari segalanya di internet terlebih dahulu termasuk sebelum melamar pekerjaan. Berdasarkan penelitian ini diketahui sekitar 56% dari responden mengalami job burnout dengan tingkatan sedang. Terdapat enam kategori faktor penyebab job burnout yaitu workload, control, reward, community, fairness, dan value. Dari enam kategori faktor tersebut, workload dan control merupakan faktor yang paling berkontribusi dalam job burnout yang dirasakan oleh seseorang. Workload erat kaitannya dengan banyaknya pekerjaan dan lembur, sedangkan control berkaitan dengan tuntutan dari atasan. Untuk mencegah semakin tingginya job burnout, maka dalam penelitian ini terdapat beberapa pencegahan yang sesuai dengan ilmu psikologi.