digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jumlah sampah di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Sampah yang kini ada semakin menumpuk di TPA dengan keadaan tidak terpilah. Hal ini mengakibatkan sampah-sampah tidak bisa di daur ulang. Kini, sampah menjadi masalah utama di Indonesia dan harus diselesaikan dengan cepat karena sudah mengancam ekosistem di darat dan laut. Masalah sampah yang tidak terpilah berkaitan dengan kebiasaan masyarakat yang tidak mau memilah sampah dan belum ada kesadaran dari masyarakat untuk lebih menjaga lingkungan agar tetap bersih. Maka dari itu Nyampih hadir untuk menyelesaikan masalah sampah terutama menerapkan kebiasaan baru kepada masyarakat untuk memilah sampah. Nyampih adalah sebuah aplikasi pintar yang dapat menghubungkan petugas sampah dengan konsumen. Nyampih menyediakan jasa angkut sampah yang fleksibel sehingga konsumen (ibu rumah tangga dan bisnis sektor) dapat memesan jasa kami kapan pun. Namun, sebelum memesan jasa kami, konsumen harus memilah sampah nya terlebih dahulu. Bagi kami, menerapkan kebiasaan memilah sampah kepada ibu rumah tangga cukup sulit karena ini merupakan penerapan kebiasaan baru. Maka, dalam penelitian ini kami memutuskan untuk meneliti bagaimana kebiasaan ibu rumah tangga dalam memilah sampah, perilaku ibu rumah tangga terhadap sampah, apa yang memotivasi mereka agar mau memilah sampah, dan bagaimana pengembangan Nyampih agar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan ibu rumah tangga. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan observasi dengan melakukan wawancara kepada beberapa ibu rumah tangga dengan berbagai latar belakang pekerjaan. Penelitian ini juga menggunakan Theory Planned Behavior untuk mengetahui aspek apa saja yang mempengaruhi ibu rumah tangga agar mau memilah sampah dengan baik dan benar. Lalu dalam penelitian ini menggunakan Theory of Change sebagai pembanding fitur Nyampih sekarang dengan fitur Nyampih setelah melakukan penelitian ini.