Jumlah sampah di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Sampah yang kini ada semakin
menumpuk di TPA dengan keadaan tidak terpilah. Hal ini mengakibatkan sampah-sampah tidak
bisa di daur ulang. Kini, sampah menjadi masalah utama di Indonesia dan harus diselesaikan
dengan cepat karena sudah mengancam ekosistem di darat dan laut. Masalah sampah yang tidak
terpilah berkaitan dengan kebiasaan masyarakat yang tidak mau memilah sampah dan belum ada
kesadaran dari masyarakat untuk lebih menjaga lingkungan agar tetap bersih. Maka dari itu
Nyampih hadir untuk menyelesaikan masalah sampah terutama menerapkan kebiasaan baru
kepada masyarakat untuk memilah sampah. Nyampih adalah sebuah aplikasi pintar yang dapat
menghubungkan petugas sampah dengan konsumen. Nyampih menyediakan jasa angkut sampah
yang fleksibel sehingga konsumen (ibu rumah tangga dan bisnis sektor) dapat memesan jasa
kami kapan pun. Namun, sebelum memesan jasa kami, konsumen harus memilah sampah nya
terlebih dahulu. Bagi kami, menerapkan kebiasaan memilah sampah kepada ibu rumah tangga
cukup sulit karena ini merupakan penerapan kebiasaan baru. Maka, dalam penelitian ini kami
memutuskan untuk meneliti bagaimana kebiasaan ibu rumah tangga dalam memilah sampah,
perilaku ibu rumah tangga terhadap sampah, apa yang memotivasi mereka agar mau memilah
sampah, dan bagaimana pengembangan Nyampih agar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
ibu rumah tangga. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan observasi dengan
melakukan wawancara kepada beberapa ibu rumah tangga dengan berbagai latar belakang
pekerjaan. Penelitian ini juga menggunakan Theory Planned Behavior untuk mengetahui aspek
apa saja yang mempengaruhi ibu rumah tangga agar mau memilah sampah dengan baik dan
benar. Lalu dalam penelitian ini menggunakan Theory of Change sebagai pembanding fitur
Nyampih sekarang dengan fitur Nyampih setelah melakukan penelitian ini.
Perpustakaan Digital ITB